Jumat, 27 Juni 2008

Bagaimana Kehidupan Dimulai dan Keragaman Bentuk Kehidupan

Kiri: gambar yang memperlihatkan sistem aliran air yang dipercaya ahli, berada di bawah lapisan es setebal 2000 meter pada daratan Antartika.(Zina Deretsky/NSF.)


Sebuah artikel berjudul “How Life Began” (Bagaimana Kehidupan Dimulai) yang diterbitkan dalam majalah Time, 29 Juli 2002, mengungkapkan beberapa dari bentuk kehidupan yang paling tidak dapat dipahami orang. Beberapa waktu yang lalu, para ilmuwan menemukan bahwa mikroba dapat bertahan hidup pada lingkungan yang ekstrim. Mereka bahkan dapat tumbuh subur dalam air yang mendidih, air beku (es), radiasi dan racun kimia. Penemuan ini telah mencetuskan revolusi dalam bidang biologi.

Sungguh sulit dibayangkan sebuah tempat yang lebih tidak bersahabat di bumi kemudian celah hidrotermal menutup dasar lautan. Retakan di dasar lautan ini menyemburkan air yang sangat panas karena naiknya magma yang temperaturnya setinggi 7500 Fahrenheit (sekitar 5400 Celcius) dan terkontaminasi oleh berbagai macam zat beracun seperti hydrogen sulfide, cadmium, arsenic dan timah. Tidaklah dapat dipercaya, dalam kondisi yang bahkan mematikan ini di sana eksis kehidupan yang tidak hanya selamat tetapi juga tumbuh berkembang.

Daratan beku dari Antartika hampir sama-sama mematikan, tetapi ini terletak pada spektrum temperatur yang berlawanan. Pengeboran yang menembus lapisan penutup es yang tebalnya 3 mil dibawah permukaan, para ilmuwan mencapai sebuah lapisan air bawah tanah yang diketahui sebagai danau Vostok yang bersaing ukuran luasnya dengan danau Ontario, Kanada. Meskipun danau Vostok berada dekat dengan titik beku, terputus dari cahaya dan nutrisi dari luar, danau tersebut padat dengan mi-krorganisme. Para ilmuwan mempelajari contoh yang mengherankan dari penemuan ini karena tak seorangpun percaya adanya kehidupan dibawah sana.

Hebatnya kekuatan penemuan ini nampak sekali, tempat itu telah hampir menjadi tempat yang lumrah. Selang beberapa tahun berlalu, para ilmuwan telah melanjutkan (penelitiannya) untuk menemukan mikroba yang tumbuh subur di lingkungan yang ekstrim. Para ilmuwan telah menemukan kehidupan dari semua jenis tempat dimana buku-buku biologi mengatakan seharusnya tidak ada kehidupan di sana, seperti pada tempat yang temperaturnya sangat tinggi, dibawah tanah yang sangat dalam, di tempat yang airnya mempunyai konsentrasi garamnya sangat tinggi, berdekatan dengan racun-racun logam, bahkan pengaruh radiasi. Dimasa lalu, penemuan ini sedikit lebih nampak sebagai keanehan biologi, tetapi kumpulan bukti-bukti yang terkumpul telah mendorong sebuah revolusi ilmu pengetahuan, memaksa para peneliti menguji ulang asumsi biologi paling dasar tentang bagaimana kehidupan dimulai.

Sebagai tambahan, ketika seorang ahli biologi mengamati gen (plasma pembawa sifat) mikroorganisme dengan hati-hati, mereka menyadari bahwa mikroba ini berbagi sama dengan ciri-ciri bakteri kunci (bakteri yang dijadikan pedoman penelitianred) - ketiadaan dari nukleus yang beda - gen mereka lebih mirip dengan gen dari sel yang lebih maju. Implikasi dari penemuan ini adalah kehidupan di bumi mungkin tidak memiliki pemunculan pertama di sebuah kolam hangat pasang surut seperti yang dikatakan dalam teori Darwin. Sebagai akibatnya, sebagian ilmuwan telah mulai menguji ulang teori evolusi Darwin.

Penemuan ini juga telah memberikan inspirasi para ilmuwan untuk meneliti kemungkinan adanya kehidupan didalam bumi. Dahulu orang mempercayai bahwa kehidupan hanya eksis dalam lingkungan yang dapat dihuni sebagaimana yang ditegaskan dalam buku pelajaran Biologi. Penemuan kehidupan dalam lingkungan ekstrim ini telah mentransformasi ilmu Biologi. Sekarang mereka harus mengakui bahwa mikroorganisme dapat ditemukan ditempat yang tidak pernah anda bayangkan kehidupan itu dapat eksis. (Tongyun/pure insight/dtm)

Tidak ada komentar: