Selasa, 14 April 2009

9 KOMENTAR MENGENAI PARTAI KOMUNIS



Lebih dari satu dekade setelah runtuhnya kekuasaan rejim komunis di bekas Uni Soviet maupun negara-negara Eropa Timur, gerakan komunis internasional telah dicampakkan pula oleh masyarakat dunia. Jalan Partai Komunis Tiongkok (PKT) menuju liang kubur pun hanya tinggal hitungan waktu saja.
Nasib sial bagi bangsa Tionghoa, karena sebelum menghadapi keambrukan total, PKT masih berupaya keras mengikatkan nasibnya pada rakyat negeri kuno yang telah mempunyai sejarah peradaban lebih dari 5.000 tahun ini. Kini masyarakat Tionghoa harus menghadapi beberapa masalah, yaitu bagaimana orang Tionghoa memandang Partai Komunis, bagaimana Tiongkok menempuh suatu kehidupan sosial tanpa PKT, dan bagaimana menjaga dan meneruskan nyala gemilang obor bangsa Tionghoa
Koran berbahasa Mandarin Dajiyuan menerbitkan rangkaian editorial khusus membahas "Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis". Sebelum peti mati PKT ditutup, kami ingin menyampaikan penilaian akhir tentang PKT dan gerakan komunis internasional, yang telah menjadi momok bagi umat manusia selama lebih dari satu abad.
Mengamati sejarah perjalanan PKT selama 80 tahun lebih, semua yang dilakukan PKT senantiasa diliputi dengan kebohongan, perang, kelaparan, kediktatoran dan ketakutan. PKT telah merusak secara brutal kepercayaan dan nilai-nilai tradisional. Mencerai beraikan konsep etika moral dan sistem sosial yang telah ada sebelumnya. Cinta kasih dan harmonisasi antar manusia diselewengkan menjadi pertarungan dan dendam kesumat. Rasa menghargai serta segan dan hormat pada alam jagat raya diubah menjadi "memerangi langit memusuhi bumi", membawa keambrukan total pada sistem moral masyarakat dan sistem ekologi, menyeret bangsa Tionghoa dan bahkan umat manusia kepada cengkeraman krisis hebat. Segala bencana ini terjadi di bawah perencanaan, organisasi dan kendali ketat dari PKT.
"Apa boleh buat, bunga-bunga telah berguguran", kata sebait sajak Tionghoa yang terkenal. Kekuasaan PKT yang sedang sekarat makin mendekati ajalnya, kehancuran mereka sudah di ambang pintu. Sebelum mereka terbasmi total, kita patut merenungkan dan harus menyingkap berbagai karya organisasi ajaran sesat terbesar yang terhimpun sejak jaman dulu maupun sekarang, di Tiongkok maupun diluar negeri. Dengan demikian orang-orang yang masih dibohongi oleh kekuasaan Partai Komunis bisa mengenal hakikat berbagai kejahatan besar yang dilakukannya. Membersihkan diri dari pengaruh racun Partai Komunis, membebaskan diri dari kendali psikologis roh jahat Partai Komunis, melompat keluar dari belenggu teror, melepaskan segala khayalan kosong terhadap Partai Komunis.
Kekuasaan Partai Komunis Tiongkok adalah lembaran paling hitam dan paling gila dalam sejarah Tiongkok. Penindasan terhadap "Sejati-Baik-Sabar" yang dimotori oleh Jiang Zemin merupakan puncak keiblisannya. Gerakan ini merupakan tancapan paku terakhir pada peti mati PKT. Merenungkan kembali potongan sejarah ini, adalah penting agar drama tragis semacam ini tidak terjadi lagi. Bersamaan juga mari kita semua mawas diri dan menimbang hati nurani kita, apakah karena perasaan pengecut dan kompromi kita telah menyeret ke banyak tragedi yang mestinya bisa dihindari.
Apa itu Partai Komunis
(Bagian 1 dari 9)
Penggunaan kekerasan mungkin tak dapat dihindarkan ketika mencoba untuk merebut kekuasaan politik, tetapi tidak pernah ada sebelumnya sebuah rejim yang begitu bernafsu melakukan pembunuhan dalam masa damai seperti Partai Komunis Tiongkok.
Lebih dari lima ribu tahun, bangsa Tionghoa telah tumbuh berkembang diatas tanah subur yang dialiri Sungai Kuning dan Sungai Yangtze, melewati puluhan dinasti silih berganti dan menciptakan pasang surut kebudayaan Tionghoa yang cemerlang. Kisah-kisah yang mengagumkan telah memainkan peran hidup dipanggung sejarah Tiongkok.
Tahun 1840, sejarah mencatat sebagai awal era moderen Tiongkok, ditandai dengan dimulainya perjalanan dari abad tradisional menuju era moderen. Sejak saat itu, peradaban Tionghoa telah melalui lebih kurang empat episode tantangan dan tanggapan. Tiga episode pertama meliputi penyerbuan Beijing oleh aliansi tentara Inggris-Perancis pada awal 1860, perang Tiongkok-Jepang (disebut juga "Perang Jiawu") pada tahun 1894, dan perang Rusia-Jepang di Timur Laut Tiongkok pada tahun 1906. Terhadap tiga episode tantangan ini, tanggapan Tiongkok adalah memasukkan peralatan dan senjata moderen (yaitu pergerakan kebaratan), reformasi institusional melalui Gerakan Reformasi pada tahun 1898 dan usaha memberlakukan hukum konstitusional pada akhir Dinasti Qing, dan setelah itu, Revolusi Demokrasi pada tahun 1911.
Selesai perang dunia pertama, kepentingan Tiongkok sebagai salah satu negara pemenang sama sekali tidak diperhitungkan oleh negara-negara kuat, masyarakat Tiongkok saat itu menganggap bahwa tanggapan terhadap ketiga episode diatas telah mengalami kekalahan, oleh sebab itu muncullah "Gerakan 4 Mei", gerakan episode keempat yang merupakan sebuah tanggapan bidang terakhir, bidang lingkup kebudayaan yang secara menyeluruh berkiblat ke Barat, setelah itu dimulai revolusi ekstrim yang disebut sebagai pergerakan komunis.
Yang diurai dalam bab ini adalah dampak dari gerakan komunis dan Partai Komunis terhadap peradaban di Tiongkok. Menganalisa apa yang terjadi setelah Tiongkok melewati sejarah 160 tahun lebih, dengan korban meninggal secara tak wajar yang mendekati ratusan juta orang, serta hancurnya seluruh kebudayaan dan peradaban Tionghoa, apakah itu dipilih oleh Tiongkok ataupun dipaksa oleh unsur dari luar.
I. Mengandalkan Kekerasan dan Teror untuk Merebut dan Mempertahankan Kekuatan
"Komunis mengganggap tidak perlu menyembunyikan pandangan dan tujuan mereka. Mereka mendeklarasikan secara terbuka bahwa tujuan mereka hanya dapat dicapai dengan menggunakan kekerasan, menggulingkan seluruh sistem sosial yang ada", demikian kutipan dari "Manifesto Komunis"; dokumen prinsip-prinsip Partai Komunis. Kekerasan adalah satu-satunya alat dan cara utama Partai Komunis untuk memperoleh kekuasaan. Ciri karakter ini telah diputuskan menjadi gen turunan sejak kelahiran partai tersebut.
Sesungguhnya, Partai Komunis dunia yang pertama didirikan beberapa tahun setelah kematian Karl Max. Tahun kedua setelah Revolusi Oktober 1917, "Partai Komunis Rusia (Bolshevik)", yang nantinya dikenal sebagai "Partai Komunis Uni Soviet", didirikan secara resmi. Partai komunis ini tumbuh ketika menggunakan kekerasan melawan "musuh kelas" dan setelah itu mempertahankan eksistensinya dengan menerapkan kekerasan terhadap anggotanya sendiri maupun warga negara biasa yang dianggap pengkhianat. Tahun 1930 ketika Stalin melakukan pembersihan internal, Partai Komunis Soviet membunuh lebih dari 20 juta orang yang disebut sebagai mata-mata dan pengkhianat, serta mereka yang dianggap mempunyai pendapat yang berbeda.
Partai Komunis Tiongkok (PKT) pertama kali didirikan sebagai cabang Komunisme Internasional Ketiga yang dikendalikan oleh Partai Komunis Soviet, maka dengan sendirinya telah mewarisi kekerasan seperti itu. Selama masa perang saudara pertama antara Komunis dan Kuomintang dari tahun 1927 hingga 1936, jumlah penduduk propinsi Jiangxi menurun dari 20 juta sampai 10 juta lebih. Kerusakan yang timbul akibat menggunakan kekerasan dapat dilihat dari besarnya korban itu sendiri.
Bila dikatakan bahwa penggunaan kekerasan tidak dapat dihindarkan ketika merebut kekuasaan politik, maka tidak pernah ada sebelumnya sebuah rejim yang begitu bernafsu melakukan pembunuhan dalam masa damai seperti Partai Komunis Tiongkok. Sejak tahun 1949, angka kematian akibat pembunuhan secara kejam oleh PKT telah melebihi jumlah kematian selama masa perang 30 tahun sebelumnya.
Dalam hal ini, yang mencapai rekor adalah Khmer Merah Kamboja yang didukung sepenuhnya oleh PKT, setelah merebut kekuasaan lantas membunuh seperempat penduduk Kamboja, termasuk diantaranya mayoritas perantauan Tionghoa dan warga asing keturunan Tionghoa. Bahkan sampai kini Komunis Tiongkok masih menghalangi masyarakat internasional mengadili Khmer Merah secara terbuka, tujuannya adalah untuk menutupi peran mereka didalamnya serta peran kejahatan yang dimainkannya.
PKT mempunyai hubungan dekat dengan rejim-rejim tirani dan pasukan revolusioner bersenjata yang paling brutal di dunia. Selain Khmer Merah, juga Partai Komunis di Indonesia, Pilipina, Malaysia, Vietnam, Burma, Laos, dan Nepal - semua didirikan atas dukungan PKT. Banyak diantara pemimpin Partai Komunis ini adalah orang Tionghoa, sebagian dari mereka sampai hari ini masih bersembunyi di Tiongkok.
Partai komunis lain yang menganut ideologi Mao adalah Shining Path dari Afrika Selatan dan Tentara Merah Jepang yang terkenal dengan kekejamannya dan dikutuk oleh masyarakat dunia.
Salah satu sumber teori komunisme adalah teori evolusi. Partai Komunis menerapkan kompetisi species ke dalam pertarungan kelas evolusi sosial. Partai komunis menganggap perjuangan kelas adalah satu-satunya kekuatan penggerak dalam kemajuan perkembangan sosial, maka pertarungan menjadi "keyakinan" utama dalam memperoleh kekuasaan politik dan mempertahankan hidup. "800 juta orang, apakah dapat tidak bertarung?" Ini adalah kata-kata terkenal Mao yang merupakan pernyataan logika kehidupan seperti ini.
Pernyataan Mao lain yang sama-sama terkenal adalah, bahwa Revolusi Kebudayaan harus diadakan "setiap tujuh atau delapan tahun". Berulang-ulang menggunakan kekerasan adalah metode utama Partai Komunis dalam mempertahankan kekuasaan politik. Tujuan menggunakan kekerasan adalah menciptakan teror. Setiap gerakan pertarungan adalah untuk membuat ketakutan, agar rakyat gentar dan takluk hingga menjadi budak ketakutan di bawah kontrol PKT.
Saat ini, terorisme telah menjadi musuh utuma peradaban dan dunia bebas. Penggunaan teror kekerasan oleh PKT, dengan membonceng aparat negara, skalanya semakin besar dan waktunya semakin panjang, kadarnya pun semakin bengis. Dalam abad ke-21 ini, kita jangan lupa, karakter bawaan Partai Komunis ini pada saatnya akan membawa pengaruh yang pasti terhadap nasibnya dimasa depan.
II. Menggunakan Kebohongan untuk Membenarkan Kekerasan
Tingkat peradaban umat manusia dapat diukur dengan tingkat penggunaan sistim kekerasan. Menelusuri penggunaan kekerasan oleh rejim Komunis, secara jelas mewakili langkah mundur yang besar dalam peradaban manusia. Namun, sekali lagi komunis telah sukses membuat masyarakat dunia menganggap bahwa itu adalah suatu kemajuan. Orang-orang ini beranggapan, penggunaan kekerasan adalah proses yang mesti dan harus dilalui untuk mencapai kemajuan masyarakat.
Berbohong dan berdusta adalah karakter lain yang diwarisi partai komunis, penggunaan cara ini sudah mendatangkan hasil yang tiada tara.
"Sejak kecil kita sudah tahu bahwa Amerika adalah suatu negara yang disukai. Kita percaya bukan saja karena Amerika tidak menjajah Tiongkok, Amerika juga tidak pernah menggerakan peperangan menyerang Tiongkok; lebih mendasar lagi dapat dikatakan kesan baik orang Tionghoa terhadap orang Amerika adalah bersumber dari sikap demokratis serta keterbukaan yang dipancarkan oleh masyarakat Amerika".
Kutipan ini berasal dari tulisan editorial yang dipublikasikan oleh surat kabar resmi PKT, Harian Xinhua, 4 Juli 1947. Selang tiga tahun kemudian, PKT mengirim tentara berperang dengan pasukan Amerika di Korea Utara, dan juga menggambarkan orang Amerika sebagai imperialisme yang paling jahat di dunia. Setiap orang yang berasal dari daratan Tiongkok, akan sangat terkejut bila membaca editorial PKT yang ditulis lebih dari 50 tahun yang lalu. Hingga PKT harus memeriksa dan melarang buku-buku terbitan ulang yang berhubungan dengan artikel tersebut.
Sejak berkuasa, PKT selalu menggunakan cara yang sama untuk menghancurkan kontra revolusi, "kerja sama" antara perusahaan umum dan swasta, gerakan anti kanan, Revolusi Kebudayaan, peristiwa 4 Juni Tiananmen dan yang paling baru, penindasan terhadap Falun Gong. Diantaranya yang terkenal adalah penindasan terhadap para intelektual pada tahun 1957. PKT memanggil para intelektual agar mereka memberikan pendapatnya kepada PKT, namun setelah itu mereka ditindas sebagai "golongan kanan", pendapat mereka dijadikan sebagai bukti tindak kriminal. Ketika orang mengkritik penindasan tersebut sebagai konspirasi gelap, Mao memberikan pernyataan kepada publik secara terbuka : "Itu bukan konspirasi gelap, tetapi siasat dalam keterbukaan".
Penipuan dan kebohongan telah memainkan peran yang sangat penting bagi PKT dalam memperoleh dan mempertahankan kekuasaannya. Kaum intelektual Tiongkok sejak dahulu kala memiliki kesadaran sejarah yang dalam. Tiongkok adalah suatu negara yang mempunyai catatan sejarah paling panjang dan paling sempurna, karena orang Tionghoa mau menggunakan sejarah untuk menilai kenyataan, hingga mencapai peningkatan spiritual pribadi di dalamnya. Oleh sebab itu, menyembunyikan dan mengubah sejarah juga menjadi metode utama rejim PKT agar tetap berkuasa. Dalam propagandanya dan publikasinya, PKT telah menulis ulang sejarah, mulai dari awal masa negara-negara berperang Chunqiu (770 - 476 SM), hingga yang terakhir Revolusi Kebudayaan, semuanya diputar-balikkan dan diubah, terus menerus dilakukan selama lebih dari 50 tahun, segala upaya untuk meletakkan kembali wajah kebenaran sejarah telah dihalangi, dihancurkan dan dimatikan.
Ketika kekerasan saja tidak cukup sehingga perlu dimodifikasi, maka penipuan dan kebohongan lantas digunakan. Kebohongan adalah sisi lain dari kekerasan dan alat pembenaran kekerasan.
Kita harus mengakui, penipuan dan kebohongan bukan diciptakan oleh Partai Komunis Tiongkok, itu hanya ketidak senonohan yang telah ada sejak dahulu dan digunakan oleh PKT tanpa malu. PKT berjanji akan memberikan tanah kepada petani, berjanji memberikan pabrik kepada pekerja, berjanji memberikan kebebasan dan demokrasi kepada kaum intelektual, berjanji memberikan kedamaian. Tak satupun dari janji-janji ini terlaksana. Satu generasi orang Tionghoa yang dibohongi telah mati dan satu generasi berikutnya terus dibohongi. Ini adalah kepedihan paling besar dari orang Tionghoa, juga adalah kemalangan besar dari bangsa Tionghoa.
III. Sikap dan Prinsip yang Selalu Berubah
Pada acara perdebatan di TV saat pemilihan presiden Amerika tahun 2004, salah satu calon presiden berkata, manusia boleh sering mengubah pandangannya terhadap masalah tertentu, tapi tidak dapat selalu mengubah prinsipnya dalam memandang masalah. Orang yang selalu mengubah prinsipnya bukanlah orang yang dapat dipercaya dan diandalkan.
Partai Komunis adalah tipikal yang biasanya berulang-ulang kali mengubah prinsip-prinsip mereka. Sejak masa didirikannya, PKT telah mengadakan 16 kali pertemuan perwakilan nasional dan 16 kali mengubah undang-undang partainya. Setelah 50 tahun merebut kekuasaan politik, PKT telah lima kali mengubah UUD-nya.
Idealisme Partai Komunis adalah persamaan sosial, persamaan sosial adalah untuk menerapkan paham masyarakat komunis. Namun, Tiongkok yang di kuasai oleh Partai Komunis adalah negara terparah didunia dengan masalah paling serius dalam perbedaan kaya dan miskin. Banyak anggota partai negara telah menjadi kaya raya, sementara delapan ratus juta rakyat Tiongkok terjepit di dalam kemiskinan.
Teori PKT berkembang dari Marxisme, ditambah pemikiran Mao, ditambah lagi teori Deng dan terakhir, teori "Tiga Wakil" Jiang. Antara Marxisme dan ideologi Mao sama sekali tidak ada sangkut paut sedikit pun dengan teori Deng dan "Tiga Wakil" Jiang; arah jalan yang ditempuh berlawanan, perbedaannya sangat besar, namun masih juga bisa "diletakkan bersama diatas meja sembayang untuk disembah," sungguh suatu hal yang tidak lazim.
Partai Komunis tidak mempunyai pendirian, prinsip-prinsip partai yang berkembang sebagian besar saling bertentangan satu sama lain. Misalnya gagasan integrasi global yang melampaui negara dan bangsa bertentangan dengan gagasan nasionalisme yang ekstrim; penghapusan pemilikan pribadi dan eksploitasi kelas bertentangan dengan gagasan untuk mengajak para kapitalis bergabung ke partai. Prinsip dasarnya mengarah ke selatan namun dibawa ke utara dan ini merupakan suatu hal yang lumrah saja. Sejarah mencatat, dalam upaya mempertahankan kekuasaannya, prinsip yang dipertahankan kemarin bisa dilepas hari ini, kemudian esok hari berubah lagi, hal ini ditemukan di mana-mana. Namun apapun perubahannya, tujuan komunis sangat jelas, yaitu merampas dan mempertahankan politik kekuasaan, dan tetap berusaha menguasai masyarakat secara mutlak.
Dalam sejarah PKT, sudah lebih dari sepuluh kali terjadi tentang apa yang disebut sebagai pergulatan "anda mati saya hidup". Dalam kenyataannya semua itu pergulatan internal saat terjadi perubahan pendirian dan prinsip.
Perlu dijelaskan bahwa setiap perubahan pendirian dan prinsip, adalah datang dari krisis legitimasi dan kelangsungan hidup yang tidak dapat dihindarkan oleh PKT. Kolaborasi dengan Partai Kuomintang, politik luar negeri yang memihak Amerika, reformasi ekonomi dan perluasan pangsa pasar, atau mempromosikan nasionalisme, merupakan kompromi untuk perebutan dan pemantapan kekuasaan. Siklus penindasan atau rehabilitasi, semuanya berhubungan dengan perubahan prinsip-prinsip dasar PKT.
Pepatah barat mengatakan kebenaran adalah abadi, kebohongan akan berubah selamanya. Ada kebijakan dalam pepatah ini.
IV. Memusnahkan Sifat Manusiawi dan Mengganti dengan Prinsip Partai
PKT adalah rejim otoriter yang menganut paham Leninisme. Pada awal pendirian PKT, telah ditentukan tiga jalur pokok, yakni jalur politik, jalur intelektual dan jalur organisasi. Jalur politik adalah untuk menentukan tujuan, jalur intelektual adalah fondasi filosofi partai, jalur organisasi untuk melaksanakan tujuan dan mencapai tujuan. Tuntutan utama terhadap anggota Partai Komunis dan penduduk dalam masyarakat komunis adalah kepatuhan secara mutlak, inilah makna keseluruhan dari apa yang disebut jalur organisasi.
Di Tiongkok, orang-orang memahami bahwa secara umum anggota Partai Komunis memiliki ciri khas kepribadian ganda. Dalam kehidupan pribadi, anggota Partai Komunis memiliki sifat manusiawi secara umum, seperti perasaan gembira, marah, sedih, senang, mereka juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Mungkin mereka adalah orang tua, suami, atau pun teman. Namun prinsip partai, sesuai dengan tuntutan Partai Komunis, jauh melebihi sifat manusiawi secara umumnya. Jika sifat manusiawi adalah relatif, sedangkan prinsip partai adalah mutlak adanya, tidak boleh diragukan dan tidak boleh dilawan.
Selama masa Revolusi Kebudayaan, orang tua dan anak saling menyakiti, suami dan istri saling menyerang, guru dan murid saling melaporkan ke partai, ini adalah akibat berperannya prinsip partai, konflik dan saling membenci. Pada periode awal, jika ada anggota keluarga yang dikategorikan sebagai musuh kelas dan ditindas, pejabat tinggi sekalipun tidak mampu berbuat apa-apa, contoh yang demikian sangat banyak, semua karena berperannya prinsip-prinsip partai.
Prinsip kepartaian yang sangat kuat menguasai individu seperti itu adalah berkat latihan jangka panjang oleh organisasi Partai Komunis. Latihan seperti ini dimulai sejak taman kanak-kanak. Dalam pendidikan taman kanak-kanak, walaupun standar jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan pengetahuan umum dan sifat anak-anak, namun memenuhi standar penilaian yang baik. Pendidikan politik yang dimulai dari sekolah menengah hingga universitas, yang dipelajari adalah harus mematuhi jawaban standar yang diberikan oleh partai, jika tidak memenuhi syarat, maka tidak akan lulus.
Berbicara didepan umum, anggota partai harus tetap konsisten dengan garis partai sekali pun ia bertindak atas nama pribadi. Organisasi PKT membentuk piramid besar, dengan kekuasaan sentral ada di puncak mengontrol keseluruhan hirarki. Struktur yang unik ini merupakan gambaran rejim PKT, sesuatu yang dapat menghasilkan kepatuhan yang absolut.
Saat ini, Partai Komunis Tiongkok telah merosot menjadi kelompok politik yang mempertahankan keuntungan pribadi, sudah tidak ada lagi tujuan memperjuangkan hal yang menjadi cita-cita komunis, namun prinsip organisasi tetap tidak berubah, tuntutan terhadap sifat partai tidak berubah. Partai ini, dengan menempatkan dirinya diatas semua umat manusia dan sifat manusiawinya, menyingkirkan semua organisasi maupun perorangan yang dianggap mengganggu kekuasaan, meski orang itu adalah masyarakat biasa atau pun pemimpin tingkat tinggi PKT.
V. Makhluk Jahat yang Menentang Alam dan Menentang Sifat Manusia
Segala makhluk hidup diatas langit dan di bumi semuanya memiliki siklus lahir, tumbuh, tua dan mati.
Berlainan dengan rejim komunis, semua masyarakat non-komunis, bahkan yang berada dibawah pemerintah totaliter keras dan diktator sekalipun, organisasi masyarakatnya masih diperbolehkan berkembang sendiri dan menentukan nasib sendiri. Masyarakat Tiongkok kuno sebenarnya adalah suatu struktur dualisme, desa dengan organisasi spontan yang berintikan klan partriarkal (garis keturunan ayah), sedangkan daerah perkotaan dengan organisasi spontan yang berintikan serikat pekerja. Sedangkan struktur pemerintah dari atas hingga kebawah melulu hanya mengurusi masalah pemerintah tingkat kabupaten keatas.
Totaliterisme sosial masa kini yang paling jahat selain komunis, misalnya rejim Nazi, masih memperbolehkan adanya hak properti dan hak milik pribadi. Dalam rejim komunis, semua organisasi spontan dan yang berstatus mandiri dibasmi secara total, sebagai penggantinya adalah struktur penumpukan kekuasaan secara total dari atas ke bawah.
Jika dikatakan kondisi masyarakat sebelumnya adalah tumbuh dari bawah keatas, suatu kondisi masyarakat yang tumbuh dan terjadi secara alamiah, maka kekuasaan politik komunis adalah suatu kondisi masyarakat yang melawan alam.
Dalam komunisme, tidak ada standar sifat manusia umum seperti belas kasih dan baik serta rakus dan jahat; hukum dan prinsip menjadi standar yang bisa diubah sesuai kehendaknya. Tidak boleh membunuh orang, terkecuali musuh yang ditentukan oleh partai. Hormat kepada orang tua, kecuali orang tua musuh kelas. Kebenaran, kesopanan, kebijakan dan kesetiaan adalah baik, tetapi tidak berlaku ketika Partai tidak menginginkan atau tidak ingin mempertimbangkannya. Sifat kemanusiaan pada umumnya dijungkir balikkan secara total, karena memang komunisme menentang sifat kemanusiaan.
Semua masyarakat non-komunis kebanyakan mengakui dua aspek peri kemanusiaan, yaitu baik dan jahat yang eksis secara bersama; kemudian dengan ikrar tetap mencapai keseimbangan dalam masyarakat. Komunis tidak mengakui sifat kemanusiaan, tidak mengakui kebaikan dalam sifat kemanusiaan, juga tidak mengakui kerakusan dan kejahatan dalam sifat kemanusian. Membasmi konsep baik dan jahat ini, menurut perkataan Marx, adalah secara total menjungkir balikkan konstruksi tingkat atas dari dunia lama.
Partai Komunis tidak percaya pada Tuhan, bahkan juga tidak menghargai segala makhluk alam, "menentang langit, menentang bumi, menentang manusia - penuh kesenangan tanpa batas." Ini adalah motto Partai Komunis sewaktu berlangsung Revolusi Kebudayaan. Berperang dengan langit bertarung dengan bumi, mencelakakan rakyat menjalankan rencana jahat.
Orang-orang Tiongkok secara tradisional mempercayai kesatuan langit dan manusia. Laozi berkata dalam Dao De Jing, "Manusia mengikuti bumi, bumi mengikuti langit, langit mengikuti Dao, dan Dao mengikuti alam." Manusia dan alam adalah suatu kondisi alam semesta yang berkesinambungan.
Komunis adalah juga sebuah kehidupan, tetapi pengingkarannya terhadap alam, langit, bumi dan manusia adalah suatu kehidupan jahat yang mengingkari alam semesta.
VI. Ciri Khas dari Makhluk Kejahatan
Organisasi-organisasi Partai Komunis tidak pernah berpartisipasi dalam kegiatan produksi maupun kegiatan kreatifitas. Segera setelah mengambil alih kekuasaan, mereka melebur dalam masyarakat, mengontrol dan memanipulasi mereka. Agar tidak kehilangan kekuasaan, mereka mengendalikan unit-unit paling kecil dalam masyarakat, juga memonopoli sumber-sumber produksi yang ada didalam masyarakat tersebut agar dapat menghisap kekayaan mereka.
Di Tiongkok, PKT berada di mana-mana dan mengendalikan semuanya, namun tidak ada orang yang pernah melihat catatan finansialnya, yang ada hanya catatan untuk negara, catatan pemerintah setempat dan catatan perusahaan. Dari pemerintah pusat sampai aparat desa, pejabat administrasi selalu lebih rendah dari pejabat partai, pemerintah takluk kepada organisasi partai yang setingkat. Pengeluaran partai, tidak terpisah sendiri tapi dibiayai dan dilaporkan dalam bagian administrasi pemerintahan.
Organisasi PKT adalah makhluk jahat yang bagaikan bayangan mengikuti dan merasuk dalam setiap sel masyarakat Tiongkok. Dengan kapiler pengisap darah, memasuki setiap pembuluh darah halus dan setiap unit sel masyarakat; mengendalikan dan memanipulasi masyarakat.
Struktur aneh makhluk yang merasuk ini, dalam sejarah umat manusia, kadang terjadi didalam sebagian masyarakat, kadang terjadi dalam seluruh masyarakat untuk jangka pendek. Namun tidak pernah terjadi seperti dalam masyarakat komunis yang begitu menyeluruh, lama dan mencengkeram.
Oleh sebab itu petani Tiongkok hidup dalam kemiskinan dan penderitaan parah. Mereka selain harus menanggung beban pejabat negara juga begitu banyak kader partai.
Oleh sebab itu, terjadi PHK pekerja Tiongkok secara besar-besaran, karena pipa penghisap darah PKT ada di mana-mana, terus menerus menghisap kekayaan perusahaan.
Oleh sebab itu kaum intelektual Tiongkok begitu sulit menemukan demokrasi, sebab selain struktur administrasi utama, masih ada lagi bayangan yang secara khusus mengintai mereka.
Makhluk merasuk, perlu secara mutlak mengendalikan spirit yang dirasuki agar dapat memperoleh enerji dan mempertahankan keberadaan dirinya.
Ilmu pengetahuan politik modern menganggap kekuasaan masyarakat datang dari tiga sumber, yaitu kekerasan, kekayaan dan ilmu pengetahuan. Komunis memonopoli dan tidak ragu-ragu menggunakan kekerasan untuk merampas harta masyarakat dan yang paling penting adalah merampas kebebasan berpendapat dan pers, merampas kebebasan spiritual dan kesadaran masyarakat, untuk mencapai tujuan mengendalikan kekuasaan masyarakat secara mutlak. Dapat dikatakan, pengendalian secara ketat oleh makhluk komunis Tiongkok ini sulit dibandingkan dengan rejim mana pun didunia ini.
VII. Mawas Diri Singkirkan Makhluk Merasuk PKT.
Dalam piagam pertama "Manifesto Komunis", Marx menyatakan, pada tahun 1848, "sebuah roh, roh komunis, sedang berkeliaran di Eropa". Satu abad kemudian, komunis bukan lagi sebuah roh, melainkan benar-benar memiliki suatu materi fisik secara konkret. Roh ini, dalam seratus tahun di abad yang lalu, menyebar ke seluruh dunia seperti suatu epidemi, membunuh puluhan juta jiwa, merampas harta ratusan juta orang dan juga kebebasan spirit dan roh asal mereka.
Basis awal Partai Komunis adalah merampas semua harta milik pribadi untuk membasmi kelas penghisap. Harta milik pribadi seseorang adalah basis dari semua hak sosial masyarakat, dan sering kali juga adalah bagian yang paling penting dari pembawa kebudayaan bangsa. Orang-orang yang telah dirampas harta pribadinya, semangat kebebasan dan kesadaran sudah tentu juga terrampas. Hingga pada akhirnya kehilangan kebebasan untuk memperoleh hak sosial dan politik.
Menghadapi krisis kelangsungan hidup dirinya, Partai Komunis Tiongkok terpaksa mengadakan reformasi ekonomi pada tahun 1980. Sebagian dari hak milik pribadi dikembalikan kepada orang-orang. Ini menciptakan lubang pertama dalam mesin pengendali kekuasaan politik PKT yang sangat besar dan rumit. Sampai hari ini, lubang ini makin lama makin membesar, berkembang menjadi ajang pengumpulan harta secara gila-gilaan dalam seluruh anggota tubuh PKT.
Dengan kekerasan dan kebohongan, meski makhluk jahat merasuk ini secara terus menerus mengubah tampak penampilan luar, namun dalam beberapa tahun ini sudah menampakkan kegagalan, mencapai kondisi histeris bila menghadapi sedikit gangguan. Mereka mencoba menyelamatkan diri dengan semakin membabi buta mengumpulkan harta dan kekuasaan, tapi justru menambah selangkah lebih maju lagi ke ambang pintu krisis.
Tiongkok masa kini tampil makmur, tetapi krisis sosial telah terakumulasi sampai ke tingkat yang belum pernah dilihat. Menurut kebiasaan PKT, kemungkinan akan sekali lagi menggunakan teknik politik masa lalu, termasuk sekali lagi melakukan kompromi sampai tingkat tertentu, rehabilitasi terhadap penindasan yang pernah dilakukan terhadap gerakan pro demokrasi Lapangan Tiananmen atau Falun Gong ataupun menciptakan kelompok lain dari musuh yang ia pilih, agar seterusnya dapat melanjutkan penggunaan kekuatan teror.
Menghadapi tantangan dalam beberapa ratus tahun ini, bangsa Tionghoa telah menjawab dengan dimulai dari mengimpor senjata, membentuk sistem sampai kepada revolusi yang ekstrim dan kejam; mengorbankan banyak jiwa, kehilangan sebagian besar kebudayaan tradisional Tiongkok, terbukti sudah bahwa tanggapan atas tantangan tersebut masih saja merupakan suatu jawaban yang gagal. Tatkala perasaan dendam dan kemarahan menguasai rakyat Tiongkok, Partai Komunis mengambil kesempatan masuk dan pada akhirnya mengendalikan bangsa yang tetap mewarisi peradaban kuno itu.
Dalam krisis yang akan datang, tidak dapat dihindarkan, orang-orang Tionghoa sekali lagi dihadapkan pada pilihan. Tak peduli pilihan mana yang diambil, seluruh rakyat Tionghoa harus jernih dan sadar bahwa angan-angan apa pun yang diharapkan pada makhluk jahat yang merasuk ini, semua akan memperbesar bencana bangsa Tionghoa, semuanya adalah menginjeksi enerji baru bagi makhluk jahat perasuk tubuh itu.
Hanya dengan menanggalkan semua angan-angan dan introspeksi serta mawas diri, secara teguh tidak dikendalikan oleh perasaan dendam dan nafsu serakah, barulah mungkin dapat melepaskan diri dari makhluk merasuk dan mimpi buruk yang membayangi selama lebih dari 50 tahun. Dengan kebebasan bangsa itu sendiri, menciptakan lagi peradaban Tionghoa dengan berlandaskan sifat kasih sayang dan peri kemanusiaan kepada semua.