Selasa, 14 April 2009

9 KOMENTAR MENGENAI PARTAI KOMUNIS



Lebih dari satu dekade setelah runtuhnya kekuasaan rejim komunis di bekas Uni Soviet maupun negara-negara Eropa Timur, gerakan komunis internasional telah dicampakkan pula oleh masyarakat dunia. Jalan Partai Komunis Tiongkok (PKT) menuju liang kubur pun hanya tinggal hitungan waktu saja.
Nasib sial bagi bangsa Tionghoa, karena sebelum menghadapi keambrukan total, PKT masih berupaya keras mengikatkan nasibnya pada rakyat negeri kuno yang telah mempunyai sejarah peradaban lebih dari 5.000 tahun ini. Kini masyarakat Tionghoa harus menghadapi beberapa masalah, yaitu bagaimana orang Tionghoa memandang Partai Komunis, bagaimana Tiongkok menempuh suatu kehidupan sosial tanpa PKT, dan bagaimana menjaga dan meneruskan nyala gemilang obor bangsa Tionghoa
Koran berbahasa Mandarin Dajiyuan menerbitkan rangkaian editorial khusus membahas "Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis". Sebelum peti mati PKT ditutup, kami ingin menyampaikan penilaian akhir tentang PKT dan gerakan komunis internasional, yang telah menjadi momok bagi umat manusia selama lebih dari satu abad.
Mengamati sejarah perjalanan PKT selama 80 tahun lebih, semua yang dilakukan PKT senantiasa diliputi dengan kebohongan, perang, kelaparan, kediktatoran dan ketakutan. PKT telah merusak secara brutal kepercayaan dan nilai-nilai tradisional. Mencerai beraikan konsep etika moral dan sistem sosial yang telah ada sebelumnya. Cinta kasih dan harmonisasi antar manusia diselewengkan menjadi pertarungan dan dendam kesumat. Rasa menghargai serta segan dan hormat pada alam jagat raya diubah menjadi "memerangi langit memusuhi bumi", membawa keambrukan total pada sistem moral masyarakat dan sistem ekologi, menyeret bangsa Tionghoa dan bahkan umat manusia kepada cengkeraman krisis hebat. Segala bencana ini terjadi di bawah perencanaan, organisasi dan kendali ketat dari PKT.
"Apa boleh buat, bunga-bunga telah berguguran", kata sebait sajak Tionghoa yang terkenal. Kekuasaan PKT yang sedang sekarat makin mendekati ajalnya, kehancuran mereka sudah di ambang pintu. Sebelum mereka terbasmi total, kita patut merenungkan dan harus menyingkap berbagai karya organisasi ajaran sesat terbesar yang terhimpun sejak jaman dulu maupun sekarang, di Tiongkok maupun diluar negeri. Dengan demikian orang-orang yang masih dibohongi oleh kekuasaan Partai Komunis bisa mengenal hakikat berbagai kejahatan besar yang dilakukannya. Membersihkan diri dari pengaruh racun Partai Komunis, membebaskan diri dari kendali psikologis roh jahat Partai Komunis, melompat keluar dari belenggu teror, melepaskan segala khayalan kosong terhadap Partai Komunis.
Kekuasaan Partai Komunis Tiongkok adalah lembaran paling hitam dan paling gila dalam sejarah Tiongkok. Penindasan terhadap "Sejati-Baik-Sabar" yang dimotori oleh Jiang Zemin merupakan puncak keiblisannya. Gerakan ini merupakan tancapan paku terakhir pada peti mati PKT. Merenungkan kembali potongan sejarah ini, adalah penting agar drama tragis semacam ini tidak terjadi lagi. Bersamaan juga mari kita semua mawas diri dan menimbang hati nurani kita, apakah karena perasaan pengecut dan kompromi kita telah menyeret ke banyak tragedi yang mestinya bisa dihindari.
Apa itu Partai Komunis
(Bagian 1 dari 9)
Penggunaan kekerasan mungkin tak dapat dihindarkan ketika mencoba untuk merebut kekuasaan politik, tetapi tidak pernah ada sebelumnya sebuah rejim yang begitu bernafsu melakukan pembunuhan dalam masa damai seperti Partai Komunis Tiongkok.
Lebih dari lima ribu tahun, bangsa Tionghoa telah tumbuh berkembang diatas tanah subur yang dialiri Sungai Kuning dan Sungai Yangtze, melewati puluhan dinasti silih berganti dan menciptakan pasang surut kebudayaan Tionghoa yang cemerlang. Kisah-kisah yang mengagumkan telah memainkan peran hidup dipanggung sejarah Tiongkok.
Tahun 1840, sejarah mencatat sebagai awal era moderen Tiongkok, ditandai dengan dimulainya perjalanan dari abad tradisional menuju era moderen. Sejak saat itu, peradaban Tionghoa telah melalui lebih kurang empat episode tantangan dan tanggapan. Tiga episode pertama meliputi penyerbuan Beijing oleh aliansi tentara Inggris-Perancis pada awal 1860, perang Tiongkok-Jepang (disebut juga "Perang Jiawu") pada tahun 1894, dan perang Rusia-Jepang di Timur Laut Tiongkok pada tahun 1906. Terhadap tiga episode tantangan ini, tanggapan Tiongkok adalah memasukkan peralatan dan senjata moderen (yaitu pergerakan kebaratan), reformasi institusional melalui Gerakan Reformasi pada tahun 1898 dan usaha memberlakukan hukum konstitusional pada akhir Dinasti Qing, dan setelah itu, Revolusi Demokrasi pada tahun 1911.
Selesai perang dunia pertama, kepentingan Tiongkok sebagai salah satu negara pemenang sama sekali tidak diperhitungkan oleh negara-negara kuat, masyarakat Tiongkok saat itu menganggap bahwa tanggapan terhadap ketiga episode diatas telah mengalami kekalahan, oleh sebab itu muncullah "Gerakan 4 Mei", gerakan episode keempat yang merupakan sebuah tanggapan bidang terakhir, bidang lingkup kebudayaan yang secara menyeluruh berkiblat ke Barat, setelah itu dimulai revolusi ekstrim yang disebut sebagai pergerakan komunis.
Yang diurai dalam bab ini adalah dampak dari gerakan komunis dan Partai Komunis terhadap peradaban di Tiongkok. Menganalisa apa yang terjadi setelah Tiongkok melewati sejarah 160 tahun lebih, dengan korban meninggal secara tak wajar yang mendekati ratusan juta orang, serta hancurnya seluruh kebudayaan dan peradaban Tionghoa, apakah itu dipilih oleh Tiongkok ataupun dipaksa oleh unsur dari luar.
I. Mengandalkan Kekerasan dan Teror untuk Merebut dan Mempertahankan Kekuatan
"Komunis mengganggap tidak perlu menyembunyikan pandangan dan tujuan mereka. Mereka mendeklarasikan secara terbuka bahwa tujuan mereka hanya dapat dicapai dengan menggunakan kekerasan, menggulingkan seluruh sistem sosial yang ada", demikian kutipan dari "Manifesto Komunis"; dokumen prinsip-prinsip Partai Komunis. Kekerasan adalah satu-satunya alat dan cara utama Partai Komunis untuk memperoleh kekuasaan. Ciri karakter ini telah diputuskan menjadi gen turunan sejak kelahiran partai tersebut.
Sesungguhnya, Partai Komunis dunia yang pertama didirikan beberapa tahun setelah kematian Karl Max. Tahun kedua setelah Revolusi Oktober 1917, "Partai Komunis Rusia (Bolshevik)", yang nantinya dikenal sebagai "Partai Komunis Uni Soviet", didirikan secara resmi. Partai komunis ini tumbuh ketika menggunakan kekerasan melawan "musuh kelas" dan setelah itu mempertahankan eksistensinya dengan menerapkan kekerasan terhadap anggotanya sendiri maupun warga negara biasa yang dianggap pengkhianat. Tahun 1930 ketika Stalin melakukan pembersihan internal, Partai Komunis Soviet membunuh lebih dari 20 juta orang yang disebut sebagai mata-mata dan pengkhianat, serta mereka yang dianggap mempunyai pendapat yang berbeda.
Partai Komunis Tiongkok (PKT) pertama kali didirikan sebagai cabang Komunisme Internasional Ketiga yang dikendalikan oleh Partai Komunis Soviet, maka dengan sendirinya telah mewarisi kekerasan seperti itu. Selama masa perang saudara pertama antara Komunis dan Kuomintang dari tahun 1927 hingga 1936, jumlah penduduk propinsi Jiangxi menurun dari 20 juta sampai 10 juta lebih. Kerusakan yang timbul akibat menggunakan kekerasan dapat dilihat dari besarnya korban itu sendiri.
Bila dikatakan bahwa penggunaan kekerasan tidak dapat dihindarkan ketika merebut kekuasaan politik, maka tidak pernah ada sebelumnya sebuah rejim yang begitu bernafsu melakukan pembunuhan dalam masa damai seperti Partai Komunis Tiongkok. Sejak tahun 1949, angka kematian akibat pembunuhan secara kejam oleh PKT telah melebihi jumlah kematian selama masa perang 30 tahun sebelumnya.
Dalam hal ini, yang mencapai rekor adalah Khmer Merah Kamboja yang didukung sepenuhnya oleh PKT, setelah merebut kekuasaan lantas membunuh seperempat penduduk Kamboja, termasuk diantaranya mayoritas perantauan Tionghoa dan warga asing keturunan Tionghoa. Bahkan sampai kini Komunis Tiongkok masih menghalangi masyarakat internasional mengadili Khmer Merah secara terbuka, tujuannya adalah untuk menutupi peran mereka didalamnya serta peran kejahatan yang dimainkannya.
PKT mempunyai hubungan dekat dengan rejim-rejim tirani dan pasukan revolusioner bersenjata yang paling brutal di dunia. Selain Khmer Merah, juga Partai Komunis di Indonesia, Pilipina, Malaysia, Vietnam, Burma, Laos, dan Nepal - semua didirikan atas dukungan PKT. Banyak diantara pemimpin Partai Komunis ini adalah orang Tionghoa, sebagian dari mereka sampai hari ini masih bersembunyi di Tiongkok.
Partai komunis lain yang menganut ideologi Mao adalah Shining Path dari Afrika Selatan dan Tentara Merah Jepang yang terkenal dengan kekejamannya dan dikutuk oleh masyarakat dunia.
Salah satu sumber teori komunisme adalah teori evolusi. Partai Komunis menerapkan kompetisi species ke dalam pertarungan kelas evolusi sosial. Partai komunis menganggap perjuangan kelas adalah satu-satunya kekuatan penggerak dalam kemajuan perkembangan sosial, maka pertarungan menjadi "keyakinan" utama dalam memperoleh kekuasaan politik dan mempertahankan hidup. "800 juta orang, apakah dapat tidak bertarung?" Ini adalah kata-kata terkenal Mao yang merupakan pernyataan logika kehidupan seperti ini.
Pernyataan Mao lain yang sama-sama terkenal adalah, bahwa Revolusi Kebudayaan harus diadakan "setiap tujuh atau delapan tahun". Berulang-ulang menggunakan kekerasan adalah metode utama Partai Komunis dalam mempertahankan kekuasaan politik. Tujuan menggunakan kekerasan adalah menciptakan teror. Setiap gerakan pertarungan adalah untuk membuat ketakutan, agar rakyat gentar dan takluk hingga menjadi budak ketakutan di bawah kontrol PKT.
Saat ini, terorisme telah menjadi musuh utuma peradaban dan dunia bebas. Penggunaan teror kekerasan oleh PKT, dengan membonceng aparat negara, skalanya semakin besar dan waktunya semakin panjang, kadarnya pun semakin bengis. Dalam abad ke-21 ini, kita jangan lupa, karakter bawaan Partai Komunis ini pada saatnya akan membawa pengaruh yang pasti terhadap nasibnya dimasa depan.
II. Menggunakan Kebohongan untuk Membenarkan Kekerasan
Tingkat peradaban umat manusia dapat diukur dengan tingkat penggunaan sistim kekerasan. Menelusuri penggunaan kekerasan oleh rejim Komunis, secara jelas mewakili langkah mundur yang besar dalam peradaban manusia. Namun, sekali lagi komunis telah sukses membuat masyarakat dunia menganggap bahwa itu adalah suatu kemajuan. Orang-orang ini beranggapan, penggunaan kekerasan adalah proses yang mesti dan harus dilalui untuk mencapai kemajuan masyarakat.
Berbohong dan berdusta adalah karakter lain yang diwarisi partai komunis, penggunaan cara ini sudah mendatangkan hasil yang tiada tara.
"Sejak kecil kita sudah tahu bahwa Amerika adalah suatu negara yang disukai. Kita percaya bukan saja karena Amerika tidak menjajah Tiongkok, Amerika juga tidak pernah menggerakan peperangan menyerang Tiongkok; lebih mendasar lagi dapat dikatakan kesan baik orang Tionghoa terhadap orang Amerika adalah bersumber dari sikap demokratis serta keterbukaan yang dipancarkan oleh masyarakat Amerika".
Kutipan ini berasal dari tulisan editorial yang dipublikasikan oleh surat kabar resmi PKT, Harian Xinhua, 4 Juli 1947. Selang tiga tahun kemudian, PKT mengirim tentara berperang dengan pasukan Amerika di Korea Utara, dan juga menggambarkan orang Amerika sebagai imperialisme yang paling jahat di dunia. Setiap orang yang berasal dari daratan Tiongkok, akan sangat terkejut bila membaca editorial PKT yang ditulis lebih dari 50 tahun yang lalu. Hingga PKT harus memeriksa dan melarang buku-buku terbitan ulang yang berhubungan dengan artikel tersebut.
Sejak berkuasa, PKT selalu menggunakan cara yang sama untuk menghancurkan kontra revolusi, "kerja sama" antara perusahaan umum dan swasta, gerakan anti kanan, Revolusi Kebudayaan, peristiwa 4 Juni Tiananmen dan yang paling baru, penindasan terhadap Falun Gong. Diantaranya yang terkenal adalah penindasan terhadap para intelektual pada tahun 1957. PKT memanggil para intelektual agar mereka memberikan pendapatnya kepada PKT, namun setelah itu mereka ditindas sebagai "golongan kanan", pendapat mereka dijadikan sebagai bukti tindak kriminal. Ketika orang mengkritik penindasan tersebut sebagai konspirasi gelap, Mao memberikan pernyataan kepada publik secara terbuka : "Itu bukan konspirasi gelap, tetapi siasat dalam keterbukaan".
Penipuan dan kebohongan telah memainkan peran yang sangat penting bagi PKT dalam memperoleh dan mempertahankan kekuasaannya. Kaum intelektual Tiongkok sejak dahulu kala memiliki kesadaran sejarah yang dalam. Tiongkok adalah suatu negara yang mempunyai catatan sejarah paling panjang dan paling sempurna, karena orang Tionghoa mau menggunakan sejarah untuk menilai kenyataan, hingga mencapai peningkatan spiritual pribadi di dalamnya. Oleh sebab itu, menyembunyikan dan mengubah sejarah juga menjadi metode utama rejim PKT agar tetap berkuasa. Dalam propagandanya dan publikasinya, PKT telah menulis ulang sejarah, mulai dari awal masa negara-negara berperang Chunqiu (770 - 476 SM), hingga yang terakhir Revolusi Kebudayaan, semuanya diputar-balikkan dan diubah, terus menerus dilakukan selama lebih dari 50 tahun, segala upaya untuk meletakkan kembali wajah kebenaran sejarah telah dihalangi, dihancurkan dan dimatikan.
Ketika kekerasan saja tidak cukup sehingga perlu dimodifikasi, maka penipuan dan kebohongan lantas digunakan. Kebohongan adalah sisi lain dari kekerasan dan alat pembenaran kekerasan.
Kita harus mengakui, penipuan dan kebohongan bukan diciptakan oleh Partai Komunis Tiongkok, itu hanya ketidak senonohan yang telah ada sejak dahulu dan digunakan oleh PKT tanpa malu. PKT berjanji akan memberikan tanah kepada petani, berjanji memberikan pabrik kepada pekerja, berjanji memberikan kebebasan dan demokrasi kepada kaum intelektual, berjanji memberikan kedamaian. Tak satupun dari janji-janji ini terlaksana. Satu generasi orang Tionghoa yang dibohongi telah mati dan satu generasi berikutnya terus dibohongi. Ini adalah kepedihan paling besar dari orang Tionghoa, juga adalah kemalangan besar dari bangsa Tionghoa.
III. Sikap dan Prinsip yang Selalu Berubah
Pada acara perdebatan di TV saat pemilihan presiden Amerika tahun 2004, salah satu calon presiden berkata, manusia boleh sering mengubah pandangannya terhadap masalah tertentu, tapi tidak dapat selalu mengubah prinsipnya dalam memandang masalah. Orang yang selalu mengubah prinsipnya bukanlah orang yang dapat dipercaya dan diandalkan.
Partai Komunis adalah tipikal yang biasanya berulang-ulang kali mengubah prinsip-prinsip mereka. Sejak masa didirikannya, PKT telah mengadakan 16 kali pertemuan perwakilan nasional dan 16 kali mengubah undang-undang partainya. Setelah 50 tahun merebut kekuasaan politik, PKT telah lima kali mengubah UUD-nya.
Idealisme Partai Komunis adalah persamaan sosial, persamaan sosial adalah untuk menerapkan paham masyarakat komunis. Namun, Tiongkok yang di kuasai oleh Partai Komunis adalah negara terparah didunia dengan masalah paling serius dalam perbedaan kaya dan miskin. Banyak anggota partai negara telah menjadi kaya raya, sementara delapan ratus juta rakyat Tiongkok terjepit di dalam kemiskinan.
Teori PKT berkembang dari Marxisme, ditambah pemikiran Mao, ditambah lagi teori Deng dan terakhir, teori "Tiga Wakil" Jiang. Antara Marxisme dan ideologi Mao sama sekali tidak ada sangkut paut sedikit pun dengan teori Deng dan "Tiga Wakil" Jiang; arah jalan yang ditempuh berlawanan, perbedaannya sangat besar, namun masih juga bisa "diletakkan bersama diatas meja sembayang untuk disembah," sungguh suatu hal yang tidak lazim.
Partai Komunis tidak mempunyai pendirian, prinsip-prinsip partai yang berkembang sebagian besar saling bertentangan satu sama lain. Misalnya gagasan integrasi global yang melampaui negara dan bangsa bertentangan dengan gagasan nasionalisme yang ekstrim; penghapusan pemilikan pribadi dan eksploitasi kelas bertentangan dengan gagasan untuk mengajak para kapitalis bergabung ke partai. Prinsip dasarnya mengarah ke selatan namun dibawa ke utara dan ini merupakan suatu hal yang lumrah saja. Sejarah mencatat, dalam upaya mempertahankan kekuasaannya, prinsip yang dipertahankan kemarin bisa dilepas hari ini, kemudian esok hari berubah lagi, hal ini ditemukan di mana-mana. Namun apapun perubahannya, tujuan komunis sangat jelas, yaitu merampas dan mempertahankan politik kekuasaan, dan tetap berusaha menguasai masyarakat secara mutlak.
Dalam sejarah PKT, sudah lebih dari sepuluh kali terjadi tentang apa yang disebut sebagai pergulatan "anda mati saya hidup". Dalam kenyataannya semua itu pergulatan internal saat terjadi perubahan pendirian dan prinsip.
Perlu dijelaskan bahwa setiap perubahan pendirian dan prinsip, adalah datang dari krisis legitimasi dan kelangsungan hidup yang tidak dapat dihindarkan oleh PKT. Kolaborasi dengan Partai Kuomintang, politik luar negeri yang memihak Amerika, reformasi ekonomi dan perluasan pangsa pasar, atau mempromosikan nasionalisme, merupakan kompromi untuk perebutan dan pemantapan kekuasaan. Siklus penindasan atau rehabilitasi, semuanya berhubungan dengan perubahan prinsip-prinsip dasar PKT.
Pepatah barat mengatakan kebenaran adalah abadi, kebohongan akan berubah selamanya. Ada kebijakan dalam pepatah ini.
IV. Memusnahkan Sifat Manusiawi dan Mengganti dengan Prinsip Partai
PKT adalah rejim otoriter yang menganut paham Leninisme. Pada awal pendirian PKT, telah ditentukan tiga jalur pokok, yakni jalur politik, jalur intelektual dan jalur organisasi. Jalur politik adalah untuk menentukan tujuan, jalur intelektual adalah fondasi filosofi partai, jalur organisasi untuk melaksanakan tujuan dan mencapai tujuan. Tuntutan utama terhadap anggota Partai Komunis dan penduduk dalam masyarakat komunis adalah kepatuhan secara mutlak, inilah makna keseluruhan dari apa yang disebut jalur organisasi.
Di Tiongkok, orang-orang memahami bahwa secara umum anggota Partai Komunis memiliki ciri khas kepribadian ganda. Dalam kehidupan pribadi, anggota Partai Komunis memiliki sifat manusiawi secara umum, seperti perasaan gembira, marah, sedih, senang, mereka juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Mungkin mereka adalah orang tua, suami, atau pun teman. Namun prinsip partai, sesuai dengan tuntutan Partai Komunis, jauh melebihi sifat manusiawi secara umumnya. Jika sifat manusiawi adalah relatif, sedangkan prinsip partai adalah mutlak adanya, tidak boleh diragukan dan tidak boleh dilawan.
Selama masa Revolusi Kebudayaan, orang tua dan anak saling menyakiti, suami dan istri saling menyerang, guru dan murid saling melaporkan ke partai, ini adalah akibat berperannya prinsip partai, konflik dan saling membenci. Pada periode awal, jika ada anggota keluarga yang dikategorikan sebagai musuh kelas dan ditindas, pejabat tinggi sekalipun tidak mampu berbuat apa-apa, contoh yang demikian sangat banyak, semua karena berperannya prinsip-prinsip partai.
Prinsip kepartaian yang sangat kuat menguasai individu seperti itu adalah berkat latihan jangka panjang oleh organisasi Partai Komunis. Latihan seperti ini dimulai sejak taman kanak-kanak. Dalam pendidikan taman kanak-kanak, walaupun standar jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan pengetahuan umum dan sifat anak-anak, namun memenuhi standar penilaian yang baik. Pendidikan politik yang dimulai dari sekolah menengah hingga universitas, yang dipelajari adalah harus mematuhi jawaban standar yang diberikan oleh partai, jika tidak memenuhi syarat, maka tidak akan lulus.
Berbicara didepan umum, anggota partai harus tetap konsisten dengan garis partai sekali pun ia bertindak atas nama pribadi. Organisasi PKT membentuk piramid besar, dengan kekuasaan sentral ada di puncak mengontrol keseluruhan hirarki. Struktur yang unik ini merupakan gambaran rejim PKT, sesuatu yang dapat menghasilkan kepatuhan yang absolut.
Saat ini, Partai Komunis Tiongkok telah merosot menjadi kelompok politik yang mempertahankan keuntungan pribadi, sudah tidak ada lagi tujuan memperjuangkan hal yang menjadi cita-cita komunis, namun prinsip organisasi tetap tidak berubah, tuntutan terhadap sifat partai tidak berubah. Partai ini, dengan menempatkan dirinya diatas semua umat manusia dan sifat manusiawinya, menyingkirkan semua organisasi maupun perorangan yang dianggap mengganggu kekuasaan, meski orang itu adalah masyarakat biasa atau pun pemimpin tingkat tinggi PKT.
V. Makhluk Jahat yang Menentang Alam dan Menentang Sifat Manusia
Segala makhluk hidup diatas langit dan di bumi semuanya memiliki siklus lahir, tumbuh, tua dan mati.
Berlainan dengan rejim komunis, semua masyarakat non-komunis, bahkan yang berada dibawah pemerintah totaliter keras dan diktator sekalipun, organisasi masyarakatnya masih diperbolehkan berkembang sendiri dan menentukan nasib sendiri. Masyarakat Tiongkok kuno sebenarnya adalah suatu struktur dualisme, desa dengan organisasi spontan yang berintikan klan partriarkal (garis keturunan ayah), sedangkan daerah perkotaan dengan organisasi spontan yang berintikan serikat pekerja. Sedangkan struktur pemerintah dari atas hingga kebawah melulu hanya mengurusi masalah pemerintah tingkat kabupaten keatas.
Totaliterisme sosial masa kini yang paling jahat selain komunis, misalnya rejim Nazi, masih memperbolehkan adanya hak properti dan hak milik pribadi. Dalam rejim komunis, semua organisasi spontan dan yang berstatus mandiri dibasmi secara total, sebagai penggantinya adalah struktur penumpukan kekuasaan secara total dari atas ke bawah.
Jika dikatakan kondisi masyarakat sebelumnya adalah tumbuh dari bawah keatas, suatu kondisi masyarakat yang tumbuh dan terjadi secara alamiah, maka kekuasaan politik komunis adalah suatu kondisi masyarakat yang melawan alam.
Dalam komunisme, tidak ada standar sifat manusia umum seperti belas kasih dan baik serta rakus dan jahat; hukum dan prinsip menjadi standar yang bisa diubah sesuai kehendaknya. Tidak boleh membunuh orang, terkecuali musuh yang ditentukan oleh partai. Hormat kepada orang tua, kecuali orang tua musuh kelas. Kebenaran, kesopanan, kebijakan dan kesetiaan adalah baik, tetapi tidak berlaku ketika Partai tidak menginginkan atau tidak ingin mempertimbangkannya. Sifat kemanusiaan pada umumnya dijungkir balikkan secara total, karena memang komunisme menentang sifat kemanusiaan.
Semua masyarakat non-komunis kebanyakan mengakui dua aspek peri kemanusiaan, yaitu baik dan jahat yang eksis secara bersama; kemudian dengan ikrar tetap mencapai keseimbangan dalam masyarakat. Komunis tidak mengakui sifat kemanusiaan, tidak mengakui kebaikan dalam sifat kemanusiaan, juga tidak mengakui kerakusan dan kejahatan dalam sifat kemanusian. Membasmi konsep baik dan jahat ini, menurut perkataan Marx, adalah secara total menjungkir balikkan konstruksi tingkat atas dari dunia lama.
Partai Komunis tidak percaya pada Tuhan, bahkan juga tidak menghargai segala makhluk alam, "menentang langit, menentang bumi, menentang manusia - penuh kesenangan tanpa batas." Ini adalah motto Partai Komunis sewaktu berlangsung Revolusi Kebudayaan. Berperang dengan langit bertarung dengan bumi, mencelakakan rakyat menjalankan rencana jahat.
Orang-orang Tiongkok secara tradisional mempercayai kesatuan langit dan manusia. Laozi berkata dalam Dao De Jing, "Manusia mengikuti bumi, bumi mengikuti langit, langit mengikuti Dao, dan Dao mengikuti alam." Manusia dan alam adalah suatu kondisi alam semesta yang berkesinambungan.
Komunis adalah juga sebuah kehidupan, tetapi pengingkarannya terhadap alam, langit, bumi dan manusia adalah suatu kehidupan jahat yang mengingkari alam semesta.
VI. Ciri Khas dari Makhluk Kejahatan
Organisasi-organisasi Partai Komunis tidak pernah berpartisipasi dalam kegiatan produksi maupun kegiatan kreatifitas. Segera setelah mengambil alih kekuasaan, mereka melebur dalam masyarakat, mengontrol dan memanipulasi mereka. Agar tidak kehilangan kekuasaan, mereka mengendalikan unit-unit paling kecil dalam masyarakat, juga memonopoli sumber-sumber produksi yang ada didalam masyarakat tersebut agar dapat menghisap kekayaan mereka.
Di Tiongkok, PKT berada di mana-mana dan mengendalikan semuanya, namun tidak ada orang yang pernah melihat catatan finansialnya, yang ada hanya catatan untuk negara, catatan pemerintah setempat dan catatan perusahaan. Dari pemerintah pusat sampai aparat desa, pejabat administrasi selalu lebih rendah dari pejabat partai, pemerintah takluk kepada organisasi partai yang setingkat. Pengeluaran partai, tidak terpisah sendiri tapi dibiayai dan dilaporkan dalam bagian administrasi pemerintahan.
Organisasi PKT adalah makhluk jahat yang bagaikan bayangan mengikuti dan merasuk dalam setiap sel masyarakat Tiongkok. Dengan kapiler pengisap darah, memasuki setiap pembuluh darah halus dan setiap unit sel masyarakat; mengendalikan dan memanipulasi masyarakat.
Struktur aneh makhluk yang merasuk ini, dalam sejarah umat manusia, kadang terjadi didalam sebagian masyarakat, kadang terjadi dalam seluruh masyarakat untuk jangka pendek. Namun tidak pernah terjadi seperti dalam masyarakat komunis yang begitu menyeluruh, lama dan mencengkeram.
Oleh sebab itu petani Tiongkok hidup dalam kemiskinan dan penderitaan parah. Mereka selain harus menanggung beban pejabat negara juga begitu banyak kader partai.
Oleh sebab itu, terjadi PHK pekerja Tiongkok secara besar-besaran, karena pipa penghisap darah PKT ada di mana-mana, terus menerus menghisap kekayaan perusahaan.
Oleh sebab itu kaum intelektual Tiongkok begitu sulit menemukan demokrasi, sebab selain struktur administrasi utama, masih ada lagi bayangan yang secara khusus mengintai mereka.
Makhluk merasuk, perlu secara mutlak mengendalikan spirit yang dirasuki agar dapat memperoleh enerji dan mempertahankan keberadaan dirinya.
Ilmu pengetahuan politik modern menganggap kekuasaan masyarakat datang dari tiga sumber, yaitu kekerasan, kekayaan dan ilmu pengetahuan. Komunis memonopoli dan tidak ragu-ragu menggunakan kekerasan untuk merampas harta masyarakat dan yang paling penting adalah merampas kebebasan berpendapat dan pers, merampas kebebasan spiritual dan kesadaran masyarakat, untuk mencapai tujuan mengendalikan kekuasaan masyarakat secara mutlak. Dapat dikatakan, pengendalian secara ketat oleh makhluk komunis Tiongkok ini sulit dibandingkan dengan rejim mana pun didunia ini.
VII. Mawas Diri Singkirkan Makhluk Merasuk PKT.
Dalam piagam pertama "Manifesto Komunis", Marx menyatakan, pada tahun 1848, "sebuah roh, roh komunis, sedang berkeliaran di Eropa". Satu abad kemudian, komunis bukan lagi sebuah roh, melainkan benar-benar memiliki suatu materi fisik secara konkret. Roh ini, dalam seratus tahun di abad yang lalu, menyebar ke seluruh dunia seperti suatu epidemi, membunuh puluhan juta jiwa, merampas harta ratusan juta orang dan juga kebebasan spirit dan roh asal mereka.
Basis awal Partai Komunis adalah merampas semua harta milik pribadi untuk membasmi kelas penghisap. Harta milik pribadi seseorang adalah basis dari semua hak sosial masyarakat, dan sering kali juga adalah bagian yang paling penting dari pembawa kebudayaan bangsa. Orang-orang yang telah dirampas harta pribadinya, semangat kebebasan dan kesadaran sudah tentu juga terrampas. Hingga pada akhirnya kehilangan kebebasan untuk memperoleh hak sosial dan politik.
Menghadapi krisis kelangsungan hidup dirinya, Partai Komunis Tiongkok terpaksa mengadakan reformasi ekonomi pada tahun 1980. Sebagian dari hak milik pribadi dikembalikan kepada orang-orang. Ini menciptakan lubang pertama dalam mesin pengendali kekuasaan politik PKT yang sangat besar dan rumit. Sampai hari ini, lubang ini makin lama makin membesar, berkembang menjadi ajang pengumpulan harta secara gila-gilaan dalam seluruh anggota tubuh PKT.
Dengan kekerasan dan kebohongan, meski makhluk jahat merasuk ini secara terus menerus mengubah tampak penampilan luar, namun dalam beberapa tahun ini sudah menampakkan kegagalan, mencapai kondisi histeris bila menghadapi sedikit gangguan. Mereka mencoba menyelamatkan diri dengan semakin membabi buta mengumpulkan harta dan kekuasaan, tapi justru menambah selangkah lebih maju lagi ke ambang pintu krisis.
Tiongkok masa kini tampil makmur, tetapi krisis sosial telah terakumulasi sampai ke tingkat yang belum pernah dilihat. Menurut kebiasaan PKT, kemungkinan akan sekali lagi menggunakan teknik politik masa lalu, termasuk sekali lagi melakukan kompromi sampai tingkat tertentu, rehabilitasi terhadap penindasan yang pernah dilakukan terhadap gerakan pro demokrasi Lapangan Tiananmen atau Falun Gong ataupun menciptakan kelompok lain dari musuh yang ia pilih, agar seterusnya dapat melanjutkan penggunaan kekuatan teror.
Menghadapi tantangan dalam beberapa ratus tahun ini, bangsa Tionghoa telah menjawab dengan dimulai dari mengimpor senjata, membentuk sistem sampai kepada revolusi yang ekstrim dan kejam; mengorbankan banyak jiwa, kehilangan sebagian besar kebudayaan tradisional Tiongkok, terbukti sudah bahwa tanggapan atas tantangan tersebut masih saja merupakan suatu jawaban yang gagal. Tatkala perasaan dendam dan kemarahan menguasai rakyat Tiongkok, Partai Komunis mengambil kesempatan masuk dan pada akhirnya mengendalikan bangsa yang tetap mewarisi peradaban kuno itu.
Dalam krisis yang akan datang, tidak dapat dihindarkan, orang-orang Tionghoa sekali lagi dihadapkan pada pilihan. Tak peduli pilihan mana yang diambil, seluruh rakyat Tionghoa harus jernih dan sadar bahwa angan-angan apa pun yang diharapkan pada makhluk jahat yang merasuk ini, semua akan memperbesar bencana bangsa Tionghoa, semuanya adalah menginjeksi enerji baru bagi makhluk jahat perasuk tubuh itu.
Hanya dengan menanggalkan semua angan-angan dan introspeksi serta mawas diri, secara teguh tidak dikendalikan oleh perasaan dendam dan nafsu serakah, barulah mungkin dapat melepaskan diri dari makhluk merasuk dan mimpi buruk yang membayangi selama lebih dari 50 tahun. Dengan kebebasan bangsa itu sendiri, menciptakan lagi peradaban Tionghoa dengan berlandaskan sifat kasih sayang dan peri kemanusiaan kepada semua.

Sembilan Komentar tentang Partai Komunis: Pertanyaan yang Paling Sering Ditanyakan



Apa itu Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis?
Sebuah seri editorial yang diterbitkan oleh The Epoch Times pada Nopember 2004. Menggambarkan setiap tindakan pejabat Partai Komunis China (PKC), kesaksian dari pihak ketiga dan kesaksian pribadi secara ekstensif, Sembilan Komentar menyajikan analisisa mendalam terhadap pemerintahan PKC di China yang menyebabkan kematian 80 juta rakyat Tiongkok, dirangkai dengan bukti-bukti sejarah yang mengarah pada metode-metode yang digunakan PKC dalam memerintah. Pada bab “Cara PKC Merusak Kebudayaan Bangsa” dan “Mengomentari Sejarah Pembunuhan dari PKC”, serial tersebut memusatkan perhatian bukan hanya pada biaya-biaya yang diakibatkan pemerintahan PKC saja, melainkan juga implikasinya pada moral masyarakat China secara keseluruhan. Dalam tahun 2005, serial tersebut diberi penghargaan Award Journalism National oleh Asosiasi Jurnalis Asia-Amerika (Asian American Journalists Association).
Aspek utama dari analisa adalah untuk mengajak rakyat Tiongkok di dalam dan di luar daratan untuk secara jujur menilai sejarah dari tirani Partai, mencari kebenaran atas kekejaman yang dilakukan partai kepada rakyat, dan bekerja sama menuju yang lebih damai, tertib dan masa depan berkeperimanusiaan untuk Tiongkok, dengan dasar kebijakan yang didapat dari kebudayaan selama 5000 tahun. Sembilan Komentar telah mengangkat pemahaman simpati diantara banyak orang Tionghoa, apakah mereka di Tiongkok daratan, Hong Kong atau daerah pecinan di seluruh dunia.
Bagaimana pengaruhnya?
Ada dua trend yang muncul menanggapi setelah terbitnya Sembilan Komentar:
Gelombang pengunduran diri dari partai: Penerbitan Sembilan Komentar telah menyulut gelombang pengunduran diri dari PKC, organisasi pemuda (Liga Pemuda dan Pionir Muda), dan penolakan simbolik lainnya dari Partai. Dalam beberapa minggu setelah Sembilan Komentar diterbitkan, pengunduran diri mulai dipasang di situs internet. Momentum dari penngunduran diri telah meningkat dari tahun ke tahun. Pada awal tahunn 2005 kira-kira 10.000 orang setiap harinya mengeluarkan pernyataan untuk mundur dari Partai. Sekarang telah mencapai 50.000 orang setiap hari yang mengundurkan diri. Termasuk yang mengundurkan diri adalah beberapa pejabat tinggi dan beberapa oposisi berpengaruh.
Aksi pengunduran diri sebagian besar secara simbolik, dengan banyak orang di daratan China menandatangani pernyataan mundur dari partai komunis dengan menggunakan nama samaran untuk menghindari tindakan balasan dari pemerintah. Model pernyataan pengunduran diri dari tahun 2005 terbaca seperti berikut: “ Saya berumur 85 tahun, telah menjadi anggota Partai sejak tahun 1940. Saya telah menyerahkan hidup saya kepada PKC. Saya telah mengalami begitu banyak gerakan politik dan telah menyaksikan pemandangan dan pandangan dari banyak tragedi. PKC telah menipu rakyat dengan kebohongan……tidak pernah memikirkan hidup orang lain…….saya segera mundur dari PKC jahat dan juga dari organisasi-organisasinya.”
Aksi simbolik ini memberikan implikasi nyata: secara damai membubarkan PKC dari dalam, mengubah budaya politik di China, dan menciptakan suatu pemilihan bisa di lihat langsung berakhirnya tirani rejim saat ini. Sebagai tambahan memuatnya langsung pada situs internet yang relevan, pernyataan pengunduran diri juga dinyatakan dalam bentuk panggilan telepon, email, fax dari China daratan ke Orang-orang Tionghoa di luar negeri atau dengan menempelkan surat pernyataan diri pengunduran di tempat-tempat umum di dalam negeri China. Pada bulan Maret 2009, menurut situs internet yang melakukan penghitungan terhadap penomena ini, total rakyat China yang mundur dari Partai Komunis Cina(PKC) beserta organisasi apiliasinya telah mencapai lebih dari 50 juta orang.
Pengunduran Diri dari pejabat tingkat atas:
Semenjak tahun 2005, jumlah pejabat China, baik dari pejabat komunitas diplomatik dan angkatan bersenjata telah susul-menyusul pandangannya telah berseberangan dengan Partai, mengutip Sembilan Komentar sebagai katalisator dan secara terbuka mereka mundur dari PKC, bersamaan juga mengungkap operasi rahasia partai, termasuk memata-matai dan penganiayaan. Berikut adalah tiga contoh yang mencolok :
Chen Yonglin---Mantan Sekretaris Utama Konsulat Cina di Sydney, Australia, menyatakan diri mundur dari partai komunis pada bulan Juni tahun 2005. Chen bersaksi di depan Kongres Amerika dan media internasional tentang jaringan mata-mata secara luas dan operasi intimidasi yang dilakukan oleh para diplomat Cina di negara barat yang utamanya dipusatkan pada kelompok yang bersebrangan dengan pemerintah dan minoritas spiritual yang ditindas seperti praktisi-praktisi Falun Gong dan orang-orang Tibet.
Lihat : http://commdocs.house.gov/committees/intlrel/hfa22579.000/hfa22579_0f.htm
Hao Fengjun---Mantan Pejabat Keamanan Umum di Tianjin dan kantor “610”, seluruh negeri China, yang punya kekuatan kekuasaan lebih di China dengan memimpin dan mengkoordinir kampanye untuk memusnahkan kelompok spiritual Falun Gong. Hao membelot pada musim panas tahun 2005, dengan membeberkan dokumen rahasia dari kantor 610 di Tianjin, termasuk kutipan usaha oleh para agen setempat untuk mengenali pengikut Falun Gong yang di ketahui secara simbolis mundur dari PKC. Dokumen yang bertanggal; 14 Desember 2004 dan tersedia kalau ada permintaan, menyatakan:
1. “….empat anggota Falun Gong di kota kami menyatakan apa yang disebut ‘pernyataan untuk mundur dari PKC dan Liga Pemuda.’ Salah satunya memakai nama samaran ‘Kesadaran,’ yang lain memakai nama aslinya. Rincinya adalah sebagai berikut: pada tanggal 5 Desember, Mu Xiangjie (wanita, Lahir 16 Juli 1976, Kewarganegaraan Hui, sekarang tinggal di luar negeri) mengumumkan pernyataan “ Saya dengan mantap mengundurkan diri dari Liga Pemuda.”
2. Pada tanggal 5 Desember, Gu Wang (suami dari Wu Yanxia, praktisi Falun Gong di Kabupaten Ji dari kota kami, sekarang tinggal di Kanada) mengumumkan apa yang disebut: “pernyataan mundur dari Partai Komunis China” kepada Komite Partai di institut riset dan rancangan transmisi pelistrikan di Tianjin.
3. Pada tanggal 13 Desember Zhang Rongfa, warga dari kota kami, mengumumkan apa yang di sebut ‘mundur dari PKC jahat.’ Sekarang investigasi lebih lanjut sedang dilakukan terhadap orang ini.”
Li Fengzhi—Mantan pejabat di China pada Kementerian Keamanan Negara; berimigrasi ke Amerika pada tahun 2004 dan secara terbuka mengundurkan diri pada bulan Maret 2009. Li memperkuat pernyataan Chen tentang pengerahan mata-mata China untuk daerah Amerika dan Negara Barat penting lainnya. Lihat :
http://www.washingtontimes.com/news/2009/mar/19/exclusive-chinese-spy-who-defected-tells-all/
http://www.google.com/hostednews/afp/article/ALeqM5ipXYPkPBNnz9RtuBT4RrTEiKDddg
http://www.theepochtimes.com/n2/content/view/14000/
Bagaimana tanggapan Rejim Berkuasa Cina ?
Takut akan meluasnya peredaran Sembilan Komentar dan segala pembicaraan mengenai buku tersebut mempercepat akan runtuhnya kekuasaan PKC, Partai dan berbagai agen telah melakukan beberapa langkah untuk mencoba dan mengurangi pengaruh penyebarannya, khususnya di daratan Cina.
Melarang Bukunya dan memerintahkan pegawai pemerintah untuk tidak membacanya.
Pada bulan Januari 2005, Kementerian Keamanan Umum mengeluarkan perintah nasional untuk menekan beredarnya Sembilan Komentar. Bulan berikutnya beberapa situs internet negara memuat pengumuman termasuk di bawah ini:
Situs internet Departemen Keuangan di Kabupaten Xixiu, Propinsi Guizhou memberi arahan berikut di antara satu sama lainnya: ( 1)Dengan tegas menghentikan beredarnya Sembilan Komentar…….(4) Didik pegawai kita dan pejabat agar tidak mendengarkan, percaya, membacanya dan menyebarkan Sembilan Komentar. Sebaliknya laporkan kepada kantor PKC dan serahkan bukletnya. Barang siapa menyimpan dan menyebarkan Sembilan Komentar akan di hukum, yang masih dinas aktif akan dituntut secara kriminal.”
Situs website PKC di Kota Harbin mengeluarkan arahan untuk menetapkan ini sebagai hal yang paling utama dan terpenting untuk mencegah dan menghancurkan tempat produksi dan peredaran Sembilan Komentar. Lihat : penelitian yang dilakukan oleh Organisasi Dunia atas Penindasan Terhadap Falun Gong (WOIPFG).
http://www.zhuichaguoji.org/en/index2.php?option=content&task=view&id=169&pop=1&page=0
Memakai “Pembendung Utama” untuk secara sistematik memblokir Sembilan Komentar melalui akses internet:
Dua penelitian oleh Inisiative Keterbukaan Internet (Open Net Initiative), proyek gabungan dari beberapa universitas untuk mencatat penyadapan internet, telah menemukan bahwa Sembilan Komentar adalah termasuk salah satu yang secara sistimatik diblokir.
Pada tahun 2005 penelitian menemukan bahwa 90 persen situs internet berbahasa Mandarin yang ada hubungannya dengan Sembilan Komentar telah diblokir, sebagai tambahan 16 persen yang berbahasa Ingris. Ini adalah situs internet yang cukup besar yang memusatkan perhatian terhadap Hak Asasi Manusia, demokrasi dan kebebasan berbicara. Sementara penelitian secara menyeluruh tidak lagi tersedia pada situs ONI, grafik ilustrasi perkembangan ini bisa di lihat disini:
http://www.publications.parliament.uk/pa/cm200607/cmselect/cmfaff/269/269we08.htm#n20
Menghukum siapa saja yang terlibat dalam mengarang, mempromosikan atau menyebarkan:
Zheng Yichun---Memberikan isu politik yang sensitif terhadap Sembilan Komentar, untuk mengenali identitas pengarang, sayangnya tidak di umumkan untuk diketahui publik. Termasuk pemerintah China mencoba untuk menelusuri siapa mereka sebenarnya. Pada tahun 2005, Zheng, seorang profesor bahasa ingris yang juga memberikan kontribusi artikel komentar politik pada versi bahasa Mandarin dari Epoch times, telah di hukum 7 tahun penjara.
Menurut Komite Perlindungan Wartawan dan yang lainnya, hukuman yang lama diterimanya karena otoritas PKC mengira sebagai salah seorang dari penulis Sembilan Komentar atau punya hubungan dengan itu. lihat:
http://www.rsf.org/article.php3?id_article=15123 and http://www.cpj.org/reports/2008/06/12iii-2.php
Tan Xiuxia---“Menurut satu berita dari People's Net pada bulan November tahun 2005 praktisi Falun Gong bernama Tan Xiuxia dari Kota Shizuishan di Daerah Nasional Otonomi di Ningxia Hui telah di tangkap dan di hukum 4 tahun penjara oleh pengadilan Kota Kabupaten Dawukou. Dia dilaporkan di adili karena tertangkap menyebarkan selebaran dan VCD yang berhubungan dengan Sembilan Komentar di areal Perumahan Zhengtong.” Lihat :
http://www.publications.parliament.uk/pa/cm200607/cmselect/cmfaff/269/269we08.htm#n20; http://www.zhuichaguoji.org/en/index2.php?option=content&task=view&id=169&pop=1&page=0
Wang Xuejun--- pada bulan Oktober tahun 2005, Wang (usia 43 tahun) yang mana melakukan perjalanan ke China bersama dengan Rombongan Tari Sydney (Sydney Dance Company) telah dideportasi dari China, dipaksa untuk kembali ke Australia, dan dibatalkan mengikuti tur keliling karena pemerintah Shanghai menemukan dia telah membagikan Sembilan Komentar kepada penduduk lokal. Lihat :
http://www.smh.com.au/news/world/dancer-calls-for-china-condemnation/2005/10/15/1128796739407.html%20%E2%80%93
Mr.Chen Jinshu----Pada tanggal 29 Januari 2008, Pengadilan Kabupaten Bao di Shenzhen, Propinsi Guandong menghukum Chen (usia 49) berkewarganegaraan Hong Kong dan pengikut Falun Gong, selama 6 tahun penjara, dalam pengadilan tertutup. Chen telah di tangkap bulan April 2007, ketika mengunjungi orang tuanya yang telah lanjut usia di China. Dia di hukum karena telah mengirimkan Sembilan Komentar Tentang Partai Komunis ke Cina daratan.
Buku, serial editorial sejarah dari Partai Komunis Cina, dilarang di China, tetapi di Hong Kong bebas beredar. Keluarga Chen dan pengacaranya telah menolak tuduhan, dinyatakan kasusnya telah ditutup tahun 2005 ketika satu lagi pengikut Falun Gong di jatuhi hukuman.” Lihat
http://www.faluninfo.net/article/863/?cid=154; http://english.ntdtv.com/?c=145&a=1777
Ternyata di China beredar juga? Bagaimana caranya?
Sembilan Komentar beredar juga di Negeri China walaupun pemerintah mencoba untuk mempersempit distribusinya. Ini terjadi melalui jaringan rakyat dari praktisi Falun Gong, aktivis demokrasi, dan keduanya baik dari dalam maupun dari luar China yang mana telah mengirimkan dokumennya lewat email, fax, di poskan lewat pos tradisional, atau masuk ke China secara langsung, mengirim sms atau mendownload dari internet setelah menggunakan piranti khusus untuk menjebol pemblokiran partai komunis China.
Sebagai satu contoh, Dynamic Internet Technology (DIT) perusahaan yang menggunakan sistem circumvention yang bernama Dynaweb dan Ultrareach menulis dalam laporannya yang diumumkan bulan Juni dari 31 Mei 2005, 307.202 orang yang memakai sistem ini untuk mengakses Sembilan Komentar. Informasi bagaimana cara menggunakan sistem ini untuk mengakses artikel sedang dikirim terus kepada orang-orang di China Daratan lewat email per bulan Juni, 2,3 juta pesan telah terkirim. Lihat :
http://www.dit-inc.us/report/9p200505/9preport.php
Bagaimana kita tahu bahwa ini benar-benar terjadi?
Walaupun terdapat, sayangnya, hanya sedikit jika beberapa media Barat arus utama yang memuat tentang Sembilan Komentar dan diiringi oleh fenomena dimana orang-orang secara simbolik mundur dari PKC dan organisasi terkaitnya, ada beberapa bukti dokumenter untuk menunjukkan bahwa ini benar-benar terjadi. Ini termasuk :
Pengunduran diri dan pengumuman terkait oleh kalangan atas dari aktivis hak asasi manusia dan juga dari aktivis demokrasi:
Gao Zhisheng dan istrinya Geng He--- Dalam laporan terbarunya A China More Just, pengacara China terkenal dan yang pernah dinominasi untuk menerima hadiah nobel Gao Zhisheng, dalam bukunya memasukkan satu bab yang menguraikan secara rinci tentang pergerakan orang-orang yang mundur dari Partai. Bagian ini termasuk pernyataan dirinya yang mundur dari PKC sejak Desember 2005, momen yang diistilahkan sebagai momen ‘yang paling membanggakan dalam hidupnya,’ pernyataan istrinya dan komentar dari sebuah artikel membuat lebih banyak lagi orang China untuk menilai kembali PKC dan ikut mengundurkan diri. Pernyataan mundur Gao lihat : http://www.theepochtimes.com/news/5-12-14/35773.html. juga lihat disini informasi tentang buku Gao:
http://www.broadpressusa.com/index.php?option=com_content&task=view&id=33&Itemid=1
Zheng Enchong---Zheng, pengacara terkenal dari Shanghai yang mendekam tiga tahun di penjara atas usahanya untuk membantu penduduk setempat yang digusur dari rumah mereka, rekaman pesan pada rapat umum di Flushing, New York yang mendukung orang-orang yang telah mengundurkan diri dari PKC dan organisasi afiliasinya. Dalam pesan videonya, yang diputar untuk umum pada bulan Desember tahun 2008, dia menyatakan:
“ Saya Zheng Enchong, warga Shanghai dan mantan pengacara Shanghai. Saya sangat senang bisa berkomunikasi dengan teman-teman di Flushing. Seperti putera bangsa yang telah menyatakan pengunduran diri dari komunis, saya menyatakan mundur dari keanggotaan Liga Pemuda Komunis dan Pionir Muda tahun ini (2008) dengan nama asli saya…. setelah saya mengumumkan niat pikiran saya untuk mundur dari keanggotaan PKC dengan nama asli, banyak orang Shanghai memberi selamat. Banyak dari mereka telah mundur dari PKC beberapa dari mereka dengan nama aslinya dan yang lain dengan nama samaran. Selama perjalanan saya ke Hong Kong, saya bertemu lebih dari 30 orang yang telah mundur dari PKC, dan belasan dari mereka menggunakan dengan nama aslinya.” lihat di: http://www.theepochtimes.com/n2/content/view/10338/
http://www.broadpressusa.com/index.php?option=com_content&task=view&id=10&Itemid=1
Wei Jingsheng----Wei adalah seorang penentang terkenal terhadap PKC yang dihukum 18 tahun penjara karena tulisannya mendukung demokrasi seperti pernyataannya: “ Sembilan Komentar adalah tonggak yang penting. Gerakan mundur dari Partai memberikan rakyat Tiongkok kesempatan untuk membersihkan hati nurani. Banyak orang memandang rendah terhadap PKC, tetapi mereka tidak bisa mengatakan apa yang benar dan apa yang salah karena orang-orang disekelilingnya semua menyampaikan kebohongan. Salah satu dampak dari Sembilan Komentar adalah walaupun seorang warga biasa yang tidak peduli akan politik suatu hari akan berani berkata” Kami menentang PKC” lihat : http://www.broadpressusa.com/index.php?option=com_content&task=view&id=10&Itemid=1
Foto-foto dari daratan Cina:
Foto-foto seperti salah satu yang terlihat dalam artikel ini telah dikirim keluar China, memberikan gambaran fakta bahwa di dalam negeri China, paling tidak mereka memasang pengumuman pengunduran diri di tempat umum::
Anekdot dari warga yang meninggalkan China belakangan ini:
Apakah itu praktisi Falun Gong, mantan pejabat, atau aktivis demokrasi, banyak orang yang meninggalkan China belakangan ini telah meneruskan bukti anekdot baik dalam mendistribusikan Sembilan Komentar bagi dirinya, atau telah diberikan oleh orang lain. Dan menemukan banyak dari para temannya telah membacanya.
Stan kecil ‘Pengunduran Diri Dari Partai Komunis’ dan distribusi dari ‘Sembilan Komentar’ diluar China
Karena distribusi dari Sembilan Komentar tidak memungkinkan secara terbuka dan umum di daratan China, adalah sudah suatu yang umum di pecinan diseluruh dunia menemukan “stan mundur diri dari Partai Komunis China” Di tempat-tempat ini, bisa dilihat setiap hari menyebarkan salinan dari Sembilan Komentar mendiskusikan isinya dengan pejalan kaki, dan meyakinkan teman Tionghoa untuk membuat surat pernyataan.
Semetara tidak semua pejalan kaki setuju dengan surat ini, kalau seseorang bisa mendengarkan dan mengerti dan membicarakan hal ini. Ini adalah bukti bahwa cukup banyak presentase dari mereka yang setuju.
Juga diluar China Daratan, di HongKong tahun 2004, 60.000 salinan spesial dari Sembilan Komentar yang di umumkan oleh Dajiyuan di laporkan hanya memerlukan beberapa jam untuk menyebarkannya setelah di cetak. Dalam beberapa kasus turis dari China daratan mereka mengatakan akan membawa korannya pulang untuk ditunjukkan kepada yang lainnya. (Erabaru/man-suk)

Ratusan Keluarga Praktisi Falun Gong Beserta Pengacara Ajukan Gugatan



Baru–baru ini 127 orang sanak saudara dari praktisi Falun Gong yang bernama Song Aichang dan Wang Sanying beserta 9 orang pengacara mereka berkoalisi mengajukan gugatan terhadap Pengadilan Menengah kota Shijiazhuang propinsi Hebei, Tiongkok, yang telah memberi perintah pada pihak Pengadilan daerah (Pengadilan Wilayah Qiaoxi) untuk memutuskan hukuman 3 tahun penjara terhadap kasus seorang praktisi Falun Gong yang bernama Song Aichang, sekaligus juga menuntut agar Pengadilan Menengah tidak campur tangan dalam naik banding kasus ini.
Disamping itu, seorang pengacara Harbin yang berkali–kali membela praktisi Falun Gong di pengadilan yang bernama Wei Liangyue dibebaskan setelah ditahan selama 30 hari.
127 Sanak Keluarga Praktisi Falun Gong dan 9 Pengacara Berkoalisi Ajukan Gugatan
Fenomena pelanggaran hukum oleh instansi hukum di RRT, dan pelanggaran berat oleh aparat hukum sendiri yang seharusnya lebih mengerti hukum, terutama yang telah melakukan pelanggaran berat terhadap para praktisi Falun Gong, sudah menjadi suatu bentuk kasus penindasan parah terberat yang mengguncang dalam maupun luar negeri. Demi kasus ini beberapa tahun terakhir begitu banyak pengacara HAM di RRT yang maju untuk menyuarakan keadilan, memperjuangkan HAM berdasarkan hukum, sehingga terbentuklah suatu keadaan untuk melindungi praktisi Falun Gong agar bebas dari dakwaan apa pun.
Para pengacara pembela praktisi Falun Gong yang bernama Song Aichang adalah: Cheng Hai, Li Xiongbing, Tang Jitian, Xie Yanyi, Li Shunzhang; sementara pengacara pembela bagi praktisi Falun Gong yang bernama Wang Sanying adalah: Sun Hungli, Li Subing, Li Heping, Jiang Tianyong, yang berkoalisi dengan 127 orang sanak keluarga kedua praktisi Falun Gong tersebut mengajukan tuntutan ke Pengadilan Tinggi Propinsi Hebei yang isinya adalah menggugat Pengadilan Menengah kota Shijiazhuang propinsi Hebei terhadap kasus campur tangannya atas keputusan Pengadilan daerah, dan mengajukan permintaan agar Pengadilan Menengah menarik diri dari pekerjaan naik banding kasus ini.
Pengajuan tersebut sekaligus juga mengusulkan: di saat bersamaan dengan dibuatnya keputusan untuk meminta agar Pengadilan Menengah kota Shijiazhuang menarik diri atas naik banding kasus ini, juga diajukan penyelidikan lebih lanjut terhadap para oknum yang menyalah gunakan kekuasaannya atas kasus ini. Memanfaatkan momen ini, untuk segera melakukan penyelidikan mendalam secara menyeluruh terhadap semua lapisan pada Pengadilan Menengah kota Shijiazhuang yang melakukan pelanggaran hukum, serta mempersiapkan segala sesuatu untuk me-restrukturisasi Pengadilan Menengah Rakyat kota Shijiazhuang, sekaligus juga menindak tegas sejumlah oknum di dalam pengadilan tersebut yang telah melakukan pelanggaran hukum, untuk menegaskan sistem hukum yang berlaku di seluruh negeri.
Dokumen tersebut secara bersamaan telah dikirimkan kepada Dewan Administratif Pemerintahan Propinsi Hebei, Dewan Rakyat Propinsi Hebei, Kejaksaan Rakyat Propinsi Hebei, Pengadilan Tertinggi Rakyat, Kejaksaan Tertinggi Rakyat, Dewan Administratif Pemerintahan Pusat, dan juga kepada Dewan Rakyat Pusat Nasional.
Bagian akhir dokumen tersebut menyebutkan: Semoga dengan prosedur seperti ini dapat memberikan harapan bagi terdakwa dalam kasus untuk mendapatkan keadilan. Oleh karena itu kami menghimbau agar pengadilan dapat mempertimbangkan kembali permohonan kami ini, dan mengambil keputusan sesuai dengan hukum yang berlaku.


Pengadilan Menengah Shijiazhuang Kerapkali Menginterfensi Pengambilan Keputusan di Pengadilan Daerah
Kedua praktisi Falun Gong yang bernama Song Aichang dan Wang Sanying adalah praktisi Falun gong di wilayah kota Shijiazhuang. Mereka secara terpisah ditangkap oleh polisi setempat pada 22 Juni 2007 dan 3 Juni 2008. Setelah itu, 22 September 2008 Song Aichang divonis hukuman penjara 3 tahun oleh Pengadilan Daerah Wilayah Qiaoxi kota Shijiazhuang. Sementara Wang Sanying divonis hukuman penjara 4 tahun pada 21 Januari 2009.
Pengacara pembela Song Aichang, Cheng Hai, di dalam berkas penyelidikan mendapatkan adanya dokumen dari Pengadilan Menengah Shijiazhuang yang ditujukan kepada Pengadilan Daerah Wilayah Qiaoxi yang memberi perintah kepada pengadilan daerah tersebut untuk membuat putusan terhadap kasus Song Aichang.RRT menerapkan sistem dua kali pengadilan terhadap suatu kasus pidana, fungsinya adalah agar pengadilan kedua dapat melaksanakan fungsi kontrol terhadap pengadilan pertama, melakukan koreksi terhadap kesalahan yang dilakukan oleh pengadilan pertama, agar dapat meningkatkan legalitas dan keadilan akan keputusan pengadilan. Akan tetapi Pengadilan Menengah Shijiazhuang kerap kali mengintervensi independensi pengambilan keputusan oleh Pengadilan Daerah, dan merusak sistem pengadilan dua kali yang berlaku. Meskipun Pengadilan Menengah Shijiazhuang sudah berkali–kali dituntut oleh sejumlah pengacara, namun pengadilan tersebut lagi–lagi campur tangan dalam kasus Song Aichang, dengan menurunkan surat perintah, yang secara jelas memerintahkan agar Pengadilan Daerah Wilayah Qiaoxi agar memvonis tersangka dengan hukuman penjara 3 tahun.
Menurut berita dari Stasiun Radio Free Asia pada Kamis, 2 April, pengacara Jiang Tianyong yang ikut membubuhkan tanda tangan dalam petisi tersebut saat menerima wawancara stasiun radio tersebut mengatakan: “Beberapa bulan yang lalu, pengacara Cheng Hai dan kawan – kawan mendatangi Pengadilan Menengah Shijiazhuang dengan maksud menyampaikan keberatan dan naik banding, tepat pada saat mengajukan berkas permohonan untuk naik banding mereka mendapatkan bahwa di dalamnya ada dokumen dari Pengadilan Menengah Shijiazhuang yang isinya memberi instruksi penanganan terhadap kasus ini, yaitu bagaimana harus memvonis, nyata sekali bahwa dalam putusan pengadilan pertama saja sudah dapat mencerminkan putusan yang akan diambil pada pengadilan kedua.
Cheng mengatakan, “Saat melihat dokumen tersebut kami sangat terperanjat, ternyata ada pengadilan tingkat atas yang mencampuri pengambilan putusan oleh pengadilan yang
dibawahinya, paling tidak dari sini bisa dilihat bahwa independensi suatu pengadilan di RRT
sama sekali tidak eksis.
Pengadilan Menengah Shijiazhuang Merusak Hukum di RRT
Jiang Tianyong selaku pengacara pembela praktisi Falun Gong yang bernama Wang Sanying mengatakan kepada Stasiun Radio Asia Freedom, “Hal yang telah dilakukan oleh Pengadilan Menengah Shijiazhuang sudah sangat merusak sistem penegakan hukum di RRT.
Jiang mengatakan, “Seharusnya pengadilan pertama secara independen memiliki hak untuk membuat putusannya sendiri, jika terdakwa tidak puas dengan hasil putusan pada pengadilan pertama, bisa diajukan naik banding hingga ke pengadilan kedua, lalu pengadilan kedua membuat keputusan yang independen berdasarkan hukum dan pemahaman atas kasus tersebut, hasil yang didapat pada pengadilan kedualah yang akan dijadikan sebagai putusan akhir atas kasus tersebut, namun kenyataannya jika pada proses pengadilan pertama sudah diintervensi pengambilan putusan oleh pengadilan kedua, maka hasil pengadilan pertama pada dasarnya adalah sama dengan hasil putusan pengadilan kedua, lalu apa lagi gunanya kami mengajukan naik banding ke pengadilan kedua?”
Contoh campur tangah dan pengendalian ilegal terhadap pengambilan keputusan di pengadilan seperti yang terjadi pada kasus praktisi Falun Gong ini sangat beraneka ragam, beberapa waktu lalu Pengadilan Menengah Chengdu menyewa sejumlah juri yang tidak memenuhi syarat, dalam keadaan pengacara belum sempat mengajukan berkas pembelaan, sudah diumumkan bahwa berkas pembelaan sudah dibacakan, lalu mempertahankan hasil putusan pada pengadilan pertama, yang menjerumuskan 11 orang praktisi Falun Gong dengan hukuman berat.
Selain itu, para pengacara yang membela praktisi Falun Gong juga menghadapi tekanan yang amat besar, bahkan ditahan secara pidana. Seorang pengacara dari Harbin, Heilongjiang, bernama Wei Liangyue yang pernah menjadi pengacara pembela belasan orang praktisi Falun Gong, pada 28 Februari lalu pernah ditangkap oleh polisi yang menerobos masuk ke dalam rumah seorang teman istrinya yang juga berlatih Falun Gong, beliau sempat ditahan selama 30 hari, dan baru dibebaskan pada 30 Maret lalu dengan jaminan.
Wei Liangyue mengatakan kepada Stasiun Radio Asia Freedom, “Saya telah memahami, dalam kasus ini kantor polisi wilayah Nangang telah mengirim laporan kepada Dewan Administratif Kota Harbin, di dalam laporan ini hanya menyingggung bahwa saya telah menjadi pengacara pembela untuk membebaskan para praktisi Falun Gong, beranggapan bahwa saya Wei Liangyue telah melakukan pembelaan terang – terangan bagi para praktisi Falun Gong, atau secara terang–terangan membela Falun Gong bahwa Falun Gong bukan ajaran sesat dan lain–lain dan telah melanggar hukum pidana negara, begitulah kira – kira isinya, lalu mengajukan permohonan agar saya ditahan secara pidana, meminta agar saya divonis dan lain–lain, namun saya juga cukup beruntung, anggota Dewan Administratif Kota Harbin masih menegakkan keadilan bagi saya atas masalah ini, dan mengembalikan laporan dan masukan dari kantor polisi Nangang tersebut. (The Epoch Times/lie)